Diduga WNA Asal China Terlihat Beraktivitas di PETI Bintauna
BOLMUT|mediasulutgo.com – Diduga Warga Negara Asing (WNA) asal China terlihat melakukan aktivitas di Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) yang berlokasi di sungai Kilo Meter 20 dari Desa Huntuk Kecamatan Bintauna Kabupaten Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini Rabu, (10/07) keberadaan 2 orang diduga WNA asal China itu diduga melakukan kegiatan ilegal mining menggunakan alat berat jenis Excapator yang diduga milik dari bos inisial SW alias Eskobar.
Kepala Desa Huntuk Oldy F. Kumolontang membenarkan adanya 2 orang WNA asal China itu. Menurutnya, keberadaan 2 orang asing itu diketahui saat dirinya dan pemerintah Kecamatan Bintauna datang ke Lokasi PETI Bintauna.
“Kemarin itu saya bersama dengan pak camat ke lokasi mencari keberadaan orang asing yang bekerja di atas karena pak camat ini panitia pengawasan orang asing, dan hasil pengawasan mendapati ada 2 orang asing, dan dokumenya telah kami sampaikan ke migrasi. Dan konfirmasi dari migrasi 2 orang ini datang untuk kerja dan alamat pasti mereka itu ada di Ratatotok sebagai alamat tujuan mereka. Dan sekarang mereka tinggal di Desa Bunong,” kata Kumolontang kepada sejumlah wartawan yang datang kerumahnya beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut, Kumolontang juga mengatakan keberadaan PETI di hulu sungai KM. 20 Bintauna itu telah di sampaikan ke Pemerintah Daerah Bolmut.
“Saya juga sudah komunikasi dengan pak camat dan pak PJ bupati dan pak bupati bilang mereka belum ada ijin. Jadi keberadaan mereka di atas ilegal. Mereka beraktifitas di atas itu tanpa sepengetahuan saya,” katanya.
Sementara itu Asriadi Lakoro menyesalkan adanya orang asing yang terindikasi mengeksploitasi sumber kekayaan alam Bintauna. salah satu toko pemuda bintauna itu menyesalkan jika hal ini seakan menjadi pembiaran oleh Pemda Bolmut dan APH terkait.
“Sangat disayangkan pemkab dan APH seperti tidak peduli dengan kondisi seperti ini malah seolah tutup mata dan telinga bahkan seolah senyap terhadap aktifitas PETI yang merusak alam Bintauna,” Sesalnya. (**)