LIMBOTO Mediasulutgo.com- Tim visitasi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gajah Mada (UGM),Yogyakarat,Jajaki pembukaan bedah syaraf di Rumah Sakit MM dunda Limboto. Mengawali kolaborasi ini tim Visitasi fakultas kedokteran,kesehatan dan keperawatan UGM (Universitas Gajah Mada) menemui Bupati Nelson Pomalingo dirumah dinas, Minggu sore (22/10/23).
Tm Visitasi itu didampingi langsung direktur Rumah sakit MM.dunda Limboto,dr.Alaludin Lapandanda.Pertemuan diauli rumah dinas Bupati Gorontalo itu sejatinya dalam rangka rencana membangun kerjasama percepatan pelayanan terobosan dalam hal layanan bedah syaraf.
dr. Alaludin lapanada dalam pengantarnya mengatakan penjajakan kerjasama ini dalam rangka menuju kenaikan jenjang dari type madya untuk naik utama.
Seperti diketahui,dokter Bedah syaraf di Indonesia ada sekitar 500 an, 82 persen itu ada ditangan jawa, dan kurang lebih 18 persen diluar jawa, sementara di Gorontalo cuma ada 1 dokter syaraf.
” Untuk itulah penjajakan kerjasama ini dilakukan bersama pihak UGM Jogjakarta,” tukasnya.
Karena itu,Dari hasil pemaparan pihak UGM, Bupati Nelson mengatakan untuk segera menindaklanjutinya secepat kolaborasi ini.
” Kabupaten Gorontalo terus mendorong jasa kesehatan lewat berdirinya beberapa rumah sakit. Saat ini sudah ada 4,maka ini terus di perbaiki untuk menjadikan pelayanan kesehatan sebagai harapan masyarakat akan berjalan dengan baik,” tukas Bupati.
Untuk itu kata Bupati, yang harus dilakukan adalah,aeperti,Sumberdaya disiapkan, dokter apa yang dibutuhkan, sehingga bukan sekedar bangunannya, namun juga menyiapkan dokternya. Dan itu bisa dilakukan dengan kolaborasi seperti ini bersama sama.
Yang kedua,secepatnya tindaklanjut sesegera mungkin, misalnya lewat MoU. Lewat memaksimal pelayanan kedua belah pihak. Juga ada yang disekolahkan, agar ketersediaan SDM itu tercipta.
” Kalau mau dipikir, kita dengan datangnya UGM ini beruntung. Tinggal kita meresponnya secara baik dan sesegera mungkin,” ucapnya.
Lanjut Nelson,Saat ini saja seperti gambaran orang yang berobat di Gorontalo itu bukan hanya datang dari Gorontalo saja. Namun ada dari Bolmut Sulut, hingga Buol, Parimo Sulteng.
“Sehingga ini penting untuk disegerakan, demi pemenuhan kebutuhan sarana kesehatan untuk masyarakat,” ucap Prof. Nelson.
Sementara itu pihak UGM melalui dr. Rachmat Andi Hartanto, Sp, BS (K) mengatakan, rasio kebutuhan akan dokter syaraf jika dilihat dari populasi masyarakat Gorontalo, skalanya ada kurang lebih 4-5 dokter syaraf di Gorontalo.
Melihat itu, maka kedokteran UGM ini datang untuk menciptakan dokter dokter syaraf di Gorontalo, yang hari ini baru 1.
” Maka kita bersama dr. Alaludin memikirkan hal ini dan Allhamdulillah, pemerintah melalui Bupati merespon ini dengan positif.” Ujarnya.
Kedepan dalam jangka waktu sehari dua ini draft itu disiapkan. Untuk kemudian kalau perlu kata Bupati, tahun ini hal yang baik ini terlaksana dengan maksimal. Sehingga paling tidak harapan harapan dengan adanya dokter syaraf yang cukup akan tersedia.