LIMBOTO Mediasulutgo.com- Sesuai dengan Visi Kabupaten Gorontalo Tahun 2021-2026 yaitu: “Gorontalo Gemilang dan Mandiri, menuju Masyarakat Madani”. Dan Misi,Manusia tangguh dan produksti,Tata kelola Pemerintahan bersih, dinamis dan terpercaya,Ketahanan ekonomi dan pertumbuhan yang berkualitas,Meningkatkan infrastruktur wilaya, membuka konektivitas serta Pembangunan berbasis kependudukan dan adaptasi perubahan iklim
Dengan Visi Misi tersebut, Alhamdulillah kita patut bersyukur karena, seiring berjalannya waktu, Kabupaten Gorontalo terus berkembang dan mengalami kemajuan yang signifikan di berbagai sektor. Pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat,pemberdayaan ekonomi lokal telah menjadi fokus utama pembangunan.
Hal ini disampaikan Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo saat sidang paripurna peringatan HUT Kabupaten Gorontalo ke 350 tahun di gedung DPRD Kabupaten Gorontalo,minggu (26/11/2023).
Nelson Pomalingo menambahkan,Pertama, Kabupaten Gorontalo terus mencetak pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi. Pada periode tahun 2020,akibat dampak dari Covid-19 secara rata-rata pertumbuhan ekonomi Kabupaten Gorontalo adalah -0.01%, saat ini telah berangsur pulih pada 3.93%. Dan Kabupaten Gorontalo memberi kontribusi terhadap perekonomian Provinsi Gorontalo sebesar 31,40%
Kedua,kita telah berhasil menurunkan angka kemiskinan di Kabupaten Gorontalo, jika pada tahun 2015 kemiskinan di Kabupaten Gorontalo 21.79 %, pada tahun 2021 sebesar 17.89%, maka pada tahun 2023 ini menurun menjadi 17.48 %.
“Ketiga, Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Gorontalo tahun 2023 sebesar 1.83% dan mengalami penurunan yang signifikan dibanding tahun 2020 sebesar 3.41%,”terang Nelson Pomalingo.
Ia mengatakan,Untuk mengukur keberhasilan suatu daerah,maka dapat dilihat dari Indeks Pembangunan manusia (IPM). IPM merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur pencapaian pembangunan manusia di suatu wilayah.
“Berdasarkan hasil perhitungan, BPS mencatat IPM Kabupaten Gorontalo pada tahun 2022 mencapai 68,28 atau meningkat 0,94 poin dibanding tahun sebelumnya dimana capaian IPM pada tahun 2021 sebesar 67,34. Hal ini menunjukkan bahwa IPM Kabupaten Gorontalo tumbuh sebesar 1,39 persen selama periode 2021-2022. Dalam kurun waktu tujuh tahun, IPM Kabupaten Gorontalo telah mengalami kenaikan sebesar 4,06 poin, yaitu dari 64,22 (2016) menjadi 68,28 (2022). Perkembangan ini menunjukkan adanya kemajuan dalam pembangunan manusia di Kabupaten Gorontalo,”ungkap Nelson.
Ia menambahkan,Usia Harapan Hidup (UHH) dianggap dapat mencerminkan derajat kesehatan suatu wilayah, baik dari sarana, prasarana, akses, hingga kualitas kesehatan. Hal ini terlihat dari perkembangan umur harapan hidup saat lahir dari tahun 2016 sampai 2022 yang menunjukkan capaian yang bagus. Pada tahun 2016, UHH saat lahir hanya sebesar 66,66 tahun, sedangkan pada tahun 2022 rata-rata bayi yang baru lahir dapat bertahan hidup hingga 67,89 tahun. Hal ini menunjukkan bahwa harapan bayi yang baru lahir untuk hidup semakin besar karena membaiknya derajat kesehatan masyarakat.
“Hasil Long Form Sensus Penduduk 2020 menunjukkan angka kematian bayi di Kabupaten Gorontalo cenderung menurun dari 55 per 1000 kelahiran hidup pada Sensus Penduduk tahun 2010 menjadi 28,38 per 1000 kelahiran hidup pada Long Form Sensus Penduduk 2020. Penurunan angka kematian tersebut hampir mencapai 50 persen,”beber Nelson.
Lebih lanjut Nelson menjelaskan,Dimensi pengetahuan diukur dengan indikator harapan lama sekolah (HLS) dan rata-rata lama sekolah (RLS). Indikator Harapan Lama Sekolah penduduk Kabupaten Gorontalo tercatat memiliki pola yang semakin meningkat selama kurun 2016-2022. Pada tahun 2022, angka harapan lama sekolah mencapai 13,18 tahun yang memiliki arti bahwa anak-anak usia 7 tahun di Kabupaten Gorontalo berpeluang untuk menamatkan pendidikan mereka hingga Diploma I. Peningkatan Harapan Lama Sekolah tersebut dapat mengindikasikan bahwa terjadi peningkatan partisipasi sekolah di Gorontalo yang berarti bahwa semakin banyak penduduk Kabupaten Gorontalo yang bersekolah.
“Demikian pula, indikator rata-rata lama sekolah penduduk usia 25 tahun ke atas di Gorontalo juga meningkat selama kurun waktu 2016-2022. Pada tahun 2022 rata-rata lama sekolah sebesar 7,61 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa secara rata-rata penduduk yang berusia 25 tahun atas telah menempuh pendidikan sampai kelas VII atau setara pada kelas 2 jenjang sekolah Menengah Pertama (SMP),”jelasnya.
Nelson mengatakan,Selama kurun waktu 2016-2019, indikator ini selalu tumbuh dengan rata-rata 2,99 persen. Tetapi akibat dampak Covid-19, di tahun 2020 daya beli masyarakat menurun sebesar 0,97 persen. Namun sejak tahun 2021 hingga 2022, rata-rata pengeluaran kembali meningkat hingga sebesar 9,85 juta rupiah.
“Atas berbagai pencapaian positif yang telah kita raih, tentu saja kita tidak boleh berpuas diri dan takabur. Tantangan dan permasalahan yang dihadapi daerah kita masih banyak. Pekerjaan rumah kita tidak sedikit. Dalam menjalankan kepemimpinan di daerah ini, kami telah mencoba mendedikasikan seluruh jiwa dan raga untuk Kabupaten Gorontalo. Terlepas dari berbagai cobaan, krisis dan tantangan yang kami alami, tidak pernah ada satu menitpun kami merasa pesimis terhadap masa depan Kabupaten Gorontalo,” tandas Nelson.