Tolak Bala Untuk Negeri, Pemkab Gorontalo Gelar Do’a Dan Dzikir
Limboto Mediasulutgo.com- Pemerintah Kabupaten Gorontalo menggelar Do’a dan Dzikir bersama. Kegiatan yang dihadiri ribuan masyarakat tersebut sebagai upaya Pemerintah Kabupaten Gorontalo dalam rangka memanjatkan Do’a tolak bala kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk Negeri agar terhindar,dari bencana, malapetaka atau musibah, Jum’at (1/9/2023).
Doa dan Dzikir untuk Negeri mengusung tema ”Dalam rangka HUT Kemerdekaan RI Ke 78, Melalui Do’a dan Dzikir kita songsong pemilu damai dan bermartabat Tahun 2024 demi menjaga keutuhan NKRI di Kabupaten Gorontalo.Lokasi D’oa dan Dzikir yang dihadiri juga ribuan ASN dan Tenaga Honor lingkup Pemerintah Kabupaten Gorontalo, Majelis Taklim,para imam masjid, tokoh agama dan tokoh adat tersebut pusatnya di pelataran pakaya tower, Pemandu Dzikir, H. Alwin Toma dan H. Wahyudin Mohamad serta pemberi Tausiah,KH. Dr. Hamdan Ladiku.
Pantauan, Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo, Wakil Bupati Hendra S Hemeto, ST.MSi, Sekda Dr. Roni Sampir, Staf Ahli Bupati, Ketua TP- PKK Prof. Fory Armin Naway, serta Pimpinan OPD, dan Camat, Lurah dan Kepala desa, turut serta berdo”a dan Dzikir bersama.
Untuk diketahui, Kegiatan itu disandingkan dengan pengukuhan pengurus Badan Pengelola Masjid Agung Baiturahman Limboto periode 2023 – 2026.
Bupati Nelson dalam sambutannya mengatakan, Do’a dan Dzikir dalam rangka merayakan kemerdekaan Indonesia ke -78,yang sudah kita nikmati selama 78 tahun
“Bisa dibayangkan para pejuang kita luar biasa berjuang, dengan bertumpah darah,tangisan, keringat bahkan jiwa raga mereka dikorbankan sehingga dengan rasa syukur kita atas kemerdekaan diraih para pejuang, kita mendoakan mereka agar diterima disisi Allah SWT,”Ucap Nelson.
Lanjut Nelson, Do’a dan Dzikir ini dalam rangka kita mengalami kesulitan, Hari ini Indonesia bahkan Gorontalo, suhunya terus panas, musim kemarau. Muda-mudahan dengan Do’a dan Dzikir ini berbagai kesulitan bisa ada jalan termasuk musim kemarau bisa menjadi ada hujan.
Kata Nelson, Suhu panas kedua adalah politik dalam rangka menghadapi pemilu serentak 2024.
“Kita berharap, Do’a dan Dzikir menghasilkan pemilu yang damai, bermartabat, dan saya kira ini untuk Indonesia dan daerah yang kita cintai. Kita yang hidup hari ini menyerahkan yang memberi kehidupan kepada kita sekalian, Insya Allah kita Ikhlas dengan ujian -ujian yang ada, kita berpikir positif sehingga dalam membangun daerah ini kita laksanakan dengan baik secara Bersama-sama,” tandas Nelson.