Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Gelar Pelatihan Berbasis Kompetensi
LIMBOTO, mediasulutgo.com— Pemerintah Kabupaten Gorontalo terus menekan angka pengangguran di daerah ini. Dalam rangka itu berbagai upaya pun dilakukan mulai dari pemberian ruang dan fasilitasi kerja di berbagai perusahaan termasuk alfa mart dan indomart. Bahkan terbaru melalui dinas tenaga kerja dan trasmigrasi melaksanakan kegiatan pelatihan berbasis kompetensi ( PBK), (29/7/2022).
Kegiatan berlangsung di aula gedung BLK kelurahan tilihuwa tersebut juga dibuka secara resmi oleh Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dan turut hadir wakil Bupati Gorontalo Hendra Hemeto,kepala dinas nakertrans dan pimpinan OPD Lainnya
kepala dinas tenaga kerja dan transmigrasi Safwan Bano mengatakan,kegiatan ini akan melaksanakan beberapa Pelatihan diantaranya, pelatihan opeator, assistensi tata rias kecantikan dan menjahit pakaian dengan mesin.
” Program ini adalah program BLK dilaksanakan atas dukungan sumber dana APBN tahun anggaran 2022. Ini merupakan tahap kedua dan diikuti 48 orang selama 30 hari,”Kata Safwan Bano dalam laporannya.
Sementara itu, Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo dalam sambutannya, Pemerintah Kabupaten Gorontolalo ada tiga program unggulan. Pertama sumber saya manusia didalamnya pendidikan dan kesehatan,kedua ekonomi terutama pertanian terpadu, dan koperasi dan UMKM dan ketiga transformasi birokrasi.
Kata Nelson, Khusus Sumber daya manusia ini tidak sekedar tingkat PAUD, SD,SMP dan SMA sampai perguruan tinggi tetapi kompetensi. Karena ada yang lulusan SD maupun seterusnya memiliki keahlian maka profesional dan dia dibayar sehingga punya pendapatan.
“Karena Salah satu visi kita adalah manusia yang tangguh yang bisa menyesaikan masalah dan produktif.utama adalah sanggup menyelesaikan masalah dan produktif,” tukas Nelson
Karenanya Melalui pelatihan ini peserta betul -betul menjadi orang tangguh,mandiri dan punya usaha sendiri.
Ia pun berharap, sejak awal melalui dinas nakertrans untuk benar benar menganalisis kebutuhan lapangan kerja agar supaya setelah kursus dapat menciptakan lapangan kerja sendiri atau mandiri.
“Pemerintah merekrut benar -benar orang tahu dan dilakukan secara terbuka.Setelah pelatihan dan kursus ada hasilnya. Karena itu dinas tenaga kerja melakukan evaluasi terhadap mereka yang sudah dikursuskan,” harap Nelson.
Lanjut Nelson, dinas nakertras harus mengcek dengan kekurangan,setelah kursus apa sudah berkja tidak..dicek problemanya dan ini yang di dimediasi baik melalui dana APBD, dana pemerintah atau melalui dana KUR.
“Inilah yang dimediasi dan diharapakn sehingga setelah kursus benar benar hasilnya bagus dan siap pakai tenaga kerjanya,”ungkap Nelson.