Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESGORONTALO

Hari Lansia, Negara Gagal Sejahterakan Orang Tua

×

Hari Lansia, Negara Gagal Sejahterakan Orang Tua

Sebarkan artikel ini
Menyejahterakan Lansia

Lansia termasuk rakyat yang harus dipikirkan keberadaannya. Meskipun mereka tidak bisa apa-apa, tetapi menjadi kewajiban negara untuk mengurusnya. Di samping itu, negara juga perlu menciptakan iklim yang kondusif bagi lansia agar mereka bisa hidup bahagia sampai akhir hayatnya.

Pertama Penyebab banyaknya lansia di kirimkan ke panti jompo maupun panti asuhan adalah karena ketidakmampuan anak untuk mengurusi orang tua renta, untuk memikirkan diri sendiri dan keluarganya pun akan sangat menguras kantong hanya untuk keperluan sehari hari, apalagi mau mengurusi orang tua yang sudah tidak bekerja dan lemah, sehingga panti jompo adalah satu-satunya solusi yang terpikirkan bagi anak-anaknya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Disisi lain harusnya negara hadir untuk mendampingi masyarakat untuk bagaimana bisa menyediakan lapangan pekerjaan bagi mereka yang kesulitan ekonomi dibawah, bukan hanya memberikan bantuan sembakio pertahun yang itu tidak akan menjadi solusi yang baik bagi mereka para keluarga lansia. Sehingga hari ini negara harus lebih fokus dalam memberikan regulasi yang bermanfat bagi para lansia dan keluarganya. Selain itu negara juga harus mampu membentuk masyarakat yang memahami perlunya patuh terhadap orang tua (biruul waliyain).

Misalnya, seorang anak akan memahami kewajibannya ketika orang tua sudah lanjut usia. Dengan dorongan berbakti kepada orang tua, mereka akan merawatnya.

Seperti firman Allah Swt., “Dan Tuhanmu telah memerintahkan agar kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah berbuat baik kepada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah engkau membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang baik.” (QS Al-Isra’: 23)

Ayat tersebut jelas mewajibkan seorang anak untuk bersikap baik pada orang tuanya. Apalagi jika sudah berusia lanjut maka merawatnya adalah kewajiban. Sangat pentingnya, hingga Rasulullah saw. bersabda, “Celaka, sekali lagi celaka, dan sekali lagi celaka orang yang mendapatkan kedua orang tuanya berusia lanjut, salah satunya atau keduanya, tetapi (dengan itu) dia tidak masuk surga.” (HR Muslim)

Tidak hanya memberikan perintah wajib bagi anak, tetapi Islam juga memiliki cara membentuk lingkungan yang kondusif. Mulai dari orang tua yang wajib mengasuh anaknya, memperhatikan dan mendidiknya. Selain itu juga menyediakan sekolah yang menjadikan Islam sebagai landasan sehingga sejak kecil anak akan terjaga dari pemahaman asing dan  tertanam dalam benaknya berbakti kepada orang tua.

Perlakuan yang baik terhadap anak, kondisi masyarakat yang Islami, dan aturan negara yang ketat akan mendorong seorang anak menjaga orang tuanya. Aturan ketat itu, misalnya memberikan sanksi pada orang tua yang tidak bisa mendidik dan menelantarkan anak, atau memberikan sanksi pada anak yang sengaja membuang orang tuanya.

Kondisi terakhir apabila si anak memang tidak mampu mengurus orang tuanya karena alasan syar’i, maka tanggung jawab itu beralih pada keluarga besarnya. Apabila tidak mampu juga maka negara akan mengambil alih pemenuhannya. Semua kebutuhannya akan dicukupi.

Jika kapitalisme tidak mampu menjamin kesejahteraan lansia maka Islam justru datang memberikan jaminannya. Islam, dengan dasar akidahnya dan seperangkat peraturannya akan membentuk situasi yang kondusif sehingga rakyat akan memahami di mana tanggung jawab mereka.

Seperti kisah Amirul Mukminin Umar bin Khaththab yang Keliling kota melihat-lihat kondisi masyarakat, kemudian lewatlah Amirul Mukminin di sebuah rumah yang seorang ibu memasak batu untuk anak-anaknya di tengah malah, ketika Umar melihatnya Amirul Mukminin Umar bin Khaththab langsung pulang dan memikul sekarung gandum untuk diberikan kepada keluarga Tersebut.

Islam akan memberikan edukasi kepada seorang anak dan memahami kewajibannya ketika orang tua sudah lanjut usia. Dengan dorongan berbakti kepada orang tua, mereka akan merawatnya.

Seluruh konsep ini akan membantu menyejahterakan para lansia. Oleh karena itu, pemberian Hari Lansia sebenarnya bukan sesuatu yang urgen karena yang terpenting bagi mereka adalah menyelesaikan masalah dari akarnya. Hal itu hanya bisa diperoleh dalam Islam. Jadi, bagaimana menurut Anda? Masihkah berpikir dua kali untuk mengambil Islam? Wallahualam(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *