LIMBOTO|Mediasulutgo.com– Pemerintah Kabupaten Gorontalo mencatat penurunan inflasi hingga ke satu persen pada periode Mei hingga Juni 2025. Tren ini merupakan bukti efektivitas upaya pengendalian inflasi yang selama ini dijalankan oleh pemerintah daerah.
Begitu kata Asisten II Setda Kabupaten Gorontalo, Romy Sjharain, pada acara High Level Meeting Evaluasi Kinerja Pengendalian Inflasi Daerah Semester I Tahun 2025, yang digelar di Azalea Convention Centre, Kota Gorontalo, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini dihadiri Wakil Gubernur Provinsi Gorontalo, Hj. Idah Syahidah Rusli Habibie.
“Meski awal 2024 kita sempat mengalami inflasi tinggi, namun komitmen pemerintah daerah berhasil menurunkannya secara signifikan. Inflasi per Juni 2025 tercatat hanya 1 persen,” ujar Romy.
Ia menjelaskan, upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui berbagai strategi, mulai dari menjaga keterjangkauan harga, menjamin ketersediaan stok, hingga menggelar pasar murah dan sidak pasar secara berkala.
Selain itu, pemerintah juga fokus pada stabilitas produksi komoditas pangan utama seperti beras dan hortikultura. Namun demikian, Romy menyentil harga cabai dan tomat yang masih tinggi meski produksinya melimpah.
“Harga cabai sulit dikendalikan karena permintaan dari luar daerah seperti Sulawesi Utara yang tinggi. Secara hukum pasar, petani tentu akan menjual ke wilayah dengan harga lebih baik,” katanya.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Romy menambahkan pihaknya akan mendorong kemitraan dengan pihak swasta atau Champion Partnership sebagai inovasi untuk menstabilkan harga secara jangka panjang. Ia pun akan mengusulkan pembangunan ruang pengawet komoditas untuk menjaga pasokan saat panen raya.
Dalam penyampaiannya, Romy berharap Pemprov Gorontalo mendukung peningkatan produksi dan ekspor ternak, bukan hanya dalam bentuk hewan hidup, tapi dalam bentuk olahan dari rumah potong hewan yang berkualitas.