LIMBOTO Mediasulutgo.com– Memasuki hari ke empat,Pelaksanaan Kursus Pemantapan Pimpinan Daerah (KPPD) Angkatan I Tahun 2023 di Singapura,Bupati Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo Bersama peserta lainnya, Secara komprehensif Bicara keilmuan Perencanaan Dan Pembangunan Kota Abad 21. Prinsip Perencanaan Dan Pembangunan Kota Abad 21 tersebut dipaparkan oleh Prof. Khoo Teng Chye,Kamis (2/11/2023),di Sekolah Kebijakan Publik Lee Kwan Yew (LKYSPP),National University of Singapore (NUS).
Dari kampus terbaik pertama di ASEAN itu,Bupati Nelson menjelaskan,momentum ini menjadi pengalaman berharga bagi dirinya selaku Bupati di Gorontalo yang diharapkan akan berbagai keilmuan dan konsep yang didapatkan dapat dimanifestasikan ke dalam ranah kebijakan yang konkrit bagi masa depan daerah yang dipimpinnya.
“Keilmuan perencanaan dan pembangunan kota abad 21 sangat menarik,karena kita bicara dari awal,apa saja direncanakan,sistem mulai dari mana dilakukan secara komprehensif,bagaimana membuat kota agar masyarakat nyaman,”terang Bupati Nelson.
Nelson yang pernah juga mengenyam ilmu di Lemhanas 2009 lalu menambahkan,dari konsep perencanaan dan pembangunan kota abad 21,kita membuat dan mengecek studi kasus disini.misalnya,soal populasi manusia,pertumbuhan manusia,multi etnis dan seterusnya yang dirancang dengan baik.
Apalagi, kata Nelson,Provinsi Gorontalo saat ini yang baru kurang lebih 20 tahun menjadi provinsi,termasuk saat ini pembahasan rancangan perda tentang rencana tata ruang wilayah Provinsi Gorontalo 2023-2043,tentu membutuhkan rancangan kebijakan yang strategis dan kompetitif.
“Jadi,Momentumnya tepat,tata ruang perencanaan Gorontalo kedepan dan sebagainya merupakan inspirasi yang baik termasuk kota Limboto.terkait dengan Indonesia emas dan Gorontalo emas 2045,serta tahun depan merupakan masa transisi kepemimpinan,baik Bupati,Gubernur,presiden bahkan legislatif,menurut saya sudah harus ditatap dan dipersiapkan dengan matang,Kesemuanya itu butuh keilmuan,konsep dan strategi yang sudah mulai harus dirancang dan dikaji secara komprehensif,”ungkap Bupati Nelson.
Untuk diketahui,peserta KPPD beroleh kesempatan berkunjung di kantor Duta Besar Republik Indonesia di Singapura,disana peserta melihat dan mengecek keluar masuk warga Indonesia di singapura,berapa penduduk Indonesia di singapura,berapa tenaga kerja Indonesia di singapura termasuk beroleh informasi baik orang yang sudah sukses maupun belum sukses dan juga masyarakat Indonesia yang banyak berobat di rumah sakit singapura.
KPPD adalah program Lemhannas RI kerja sama dengan,Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Lee Kuan Yew School of Public Policy (LKYSPP) National University of Singapore serta Yayasan Pumomo Yusgiantoro.tujuannya,dalam rangka mengembangkan dan memperkuat kepemimpinan,serta mempertemukan pejabat daerah guna bertukar wawasan dan praktik terbaik dalam membangun jaringan strategis.