Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESKESEHATANNASIONAL

Virus Corona Sudah Menelan 253 Dokter dan Tenaga Medis di Indonesia

×

Virus Corona Sudah Menelan 253 Dokter dan Tenaga Medis di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Tenaga medis
Tenaga Medis. Foto: Istimewa

JAKARTA, mediasulutgo.com Sampai sejauh ini virus corona belum kunjung berakhir. Sejak virus mematikan tersebut dinyatakan masuk ke Indonesia semenjak 7 bulan terakhir, tercatat sudah ada 253 dokter dan tenaga medis yang menjadi korban keganasan virus ini.

Dilansir dari CNN Indonesia, Tim Mitigasi Pengurus Besar  Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyatakan sudah banyak tenaga medis yang meninggal akibat pandemi ini, dan parahnya, yang paling banyak berasal dari kalangan dokter.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Tercatat sampai sejauh ini, jumlah dokter yang meninggal tersebut terdiri dari 141 dokter, 9 diantaranya adalah dokter gigi dan 103 perawat.

Berdasarkan data tersebut, diketahui ada 75 dokter umum yang juga merupakan guru besar, dan 64 dokter spesialis yang juga merupakan guru besar, sedangkan dua lainnya merupakan dokter residen.

Masih dari sumber yang sama, Jawa Timur merupakan daerah yang mencatat jumlah dokter meninggal paling tinggi, yakni sebanyak 35 dokter. Kemudian Sumatra Utara sebanyak 23 dokter, disusul DKI Jakarta 20 dokter, dilanjutkan Jawa Barat sebanyak 11 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 6 dokter dan Bali sebanyak 5 dokter.

Sementara itu, Sumatra Utara 4 dokter, Kalimantan Selatan juga 4 dokter, Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 3 dokter, Banten 3 dokter, Kepulauan Riau 3 dokter, Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat (NTB) 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, Papua Barat 1 dokter.

Eka Mulyana selaku Tim Mitigasi PB IDI menegaskan, sebuah negara tidak akan dapat menjaga keamanan dari pasiennya jika dokter dan tenaga medis mereka tetap terjaga dari virus corona ini. Bahkan kata dia, kehilangan satu orang tenaga ahli medis saja sangat beresiko, karena sangat sulit mendapatkan penggantinya.

“Tidak ada negara, rumah sakit atau klinik yang dapat menjaga keamanan pasiennya kecuali jika petugas kesehatannya tetap aman dan terlindungi dari resiko terpapar covid-19. Bahkan hilangnya pekerja medis dan kesehatan ahli tidak dapat tergantikan dalam waktu singkat” tegasnya dalam keterangan tertulis, yang dilansir dari CNN Indonesia, pada minggu (25/10/2020). (Iyal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *