BOALEMO, Mediasulutgo.com — Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pusat Pelayanan Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Botumoito melakukan upaya serius dalam penanggulangan Tuberkulosis (TBC) dengan melaksanakan Investigasi Kontak (IK) di wilayah kerja mereka.
Kegiatan ini bertujuan untuk melacak dan memeriksa orang-orang yang memiliki riwayat kontak langsung dengan pasien TBC, atau yang dikenal sebagai indeks kasus, guna mendeteksi dan menindaklanjuti terduga kasus TBC di lingkungan sekitar.
Investigasi Kontak merupakan salah satu langkah penting dalam penanggulangan TBC, karena melalui kegiatan ini dapat diidentifikasi secara dini potensi penyebaran penyakit kepada anggota keluarga serumah maupun masyarakat di sekitar tempat tinggal pasien.
Tim medis dari UPTD Puskesmas Botumoito bekerja secara proaktif dengan melakukan kunjungan langsung ke rumah pasien dan lingkungan sekitarnya.
Kepala UPTD Puskesmas Botumoito, Israhmawaty Saripi, A.Md., Kes., menjelaskan bahwa pelacakan ini mencakup wawancara dengan keluarga pasien, pemeriksaan fisik terhadap anggota keluarga dan tetangga yang dicurigai, serta pengambilan sampel dahak bila diperlukan.
“Kami berkomitmen untuk memutus rantai penularan TBC di masyarakat dengan menemukan dan mengobati semua kasus yang ada,” ujarnya.
Tak hanya itu, dikatakan Isra, pihaknya juga mengedukasi masyarakat sekitar tentang pentingnya pemeriksaan kesehatan secara berkala dan mengenali gejala-gejala awal TBC, seperti batuk berkepanjangan, demam, dan penurunan berat badan yang tidak jelas sebabnya.
Masyarakat diminta untuk segera melapor ke Puskesmas jika mengalami gejala tersebut atau mengetahui orang lain yang mengalami gejala serupa.
“Kami menghimbau kepada masyarakat agar tidak ragu untuk memeriksakan diri jika merasa ada gejala TBC. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut dan memastikan bahwa pengobatan dapat dimulai secepat mungkin,” tambahnya.
Pelaksanaan Investigasi Kontak oleh UPTD Puskesmas Botumoito ini merupakan bagian dari program nasional dalam rangka mencapai target eliminasi TBC di Indonesia pada tahun 2030.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kesadaran masyarakat, diharapkan upaya ini dapat berhasil menekan angka kasus TBC di wilayah Boalemo dan sekitarnya. (*)
