LIMBOTO, mediasulutgo.com — TNI/Polri bersama tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) melakukan pendisiplinan protokol kesehatan (Protkes) di Pasar Limboto, guna memutus mata rantai penyebaran covid-19.
Pendisiplinan tersebut berlangsung dari jam 08:00 pagi hingga pukul 11:00 siang ini. Kegiatan ini dilakukan di pasar karena mengingat intensitas pengunjung di tempat tersebut paling banyak, jadi besar kemungkinan, resiko terpapar virus itu sangat tinggi.
Kapolsek Limboto, Imran Panigoro yang turun langsung melakukan pendisiplinan tersebut mengatakan, pada dasarnya masyarakat sudah paham akan penerapan protokol kesehatan, baik itu mencucui tangan maupun penggunaan masker. Akan tetapi, terkadang masyarakat sering lalai akan hal itu, utamanya pada penggunaan masker.
Olehnya, pendisiplinan ini juga bertujuan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnnya penggunaan masker dimasa pandemi saat ini.
“Jadi kegiatan ini berlangsung dari jam 8 pagi. Dalam kegiatan ini ada beberapa hal yang kami lakukan, antara lain, mengantisipasi kerumunan masyarakat, baik itu pembeli maupun penjual. Lalu juga, pembeli dan penjual itu wajib menggunakan masker” ungkap Imran usai melakukan pendisiplinan di Pasar Limboto siang ini. Selasa (25/08/2020).
Dari hasil pendisiplinan itu, didapati masih ada beberapa pembeli maupun penjual yang tidak menggunakan masker, olehnya petugas dari Satpol-PP langsung mengambil tindakan dengan memberikan pembinaan dan pemahaman kepada para pelanggar tersebut.
Imran juga mengakui, kegiatan pendisiplinan tersebut berjalan dengan lancar. Begitu juga respon dari para pengunjung pasar juga dinilai sangat baik.
“Untuk para pelanggar ini mereka mengaku sadar dengan kelalaian yang mereka buat, dan berjanji akan lebih patuh terhadap aturan. Pada intinya mereka sudah tau, hanya saja terkadang mereka lupa” kata Imran
Ia berharap, masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran dari dalam diri sendiri tanpa perlu diberitahu. Karena kata Imran, yang paling utama adalah kesadaran. Walaupun pemerintah terus melakukan himbauan, tapi masyarakat tetap tidak patuh, maka semua yang dilakukan ini tidak akan berarti.
“Masyarakat diharapkan bisa lebih menyadari kondisi saat ini. Kita tau kalau penyebaran virus ini, khususnya di Kabupaten Gorontalo mengalami peningkatan. Maka yang perlu diperhatikan adalah kesadaran dari diri sendiri. Meskipun kami terus melakukan sosialisasi tapi dari masyarakat tidak punya kesadar, maka akan sia-sia” tutupnya. (Iyal)