Kerja keras anak-anak SSB Naraga akhirnya membuahkan hasil yang menggembirakan. Mereka berhasil menjuarai Piala Soeratin untuk kelompok usia 13 dan 15 tahun di tingkat Kabupaten Subang pada 2023 dan 2024.
Selain itu, di tingkat nasional, SSB Naraga juga mencatatkan prestasi membanggakan sebagai juara Piala Gubernur Jawa Barat U12 pada 2023 dan runner up Top Soccer Championship U17 yang berlangsung di Jakarta pada 2024.
“Ini pencapaian yang luar biasa bagi kami yang baru berdiri beberapa tahun,” kata Didin.
Perjuangan menuju kemenangan ini tidaklah mudah. Kondisi lapangan desa yang kerap tergenang air saat hujan menjadi kendala besar.
“Kami sering pindah-pindah lokasi latihan. Anak-anak kadang tidak tahu tempat latihan baru, sehingga program terhambat,” kenangnya.
Namun, tekad mereka tetap bulat, dan berbagai prestasi berhasil diraih.
Membangun Karakter Anak-Anak Desa
Lebih dari sekadar melahirkan pemain berbakat, SSB Naraga telah menjadi wadah pembentukan karakter anak-anak di Ciater. “Anak-anak belajar disiplin, kerja sama, dan semangat juang di sini. Orang tua senang karena mereka punya kegiatan positif,” ujar Didin.
Hal ini diamini oleh Anjas Jasmani, perwakilan manajemen TMMS dalam pengelolaan program SSB Naraga. “Di desa, anak-anak sering kali tidak memiliki himpunan atau perkumpulan yang dapat mengarahkan mereka di jalur yang benar. Dari situlah kami berdiskusi untuk memberikan wadah bagi mereka,” ujar Anjas.
Menurut Anjas, dukungan TMMS tidak hanya fokus pada sepak bola, tetapi juga pembentukan sikap dan karakter anak-anak.
“Kami menggunakan kurikulum yang bukan hanya mengajarkan teknis bermain bola, tetapi juga nilai-nilai sikap, ibadah, dan kedisiplinan. Dengan ini, kami berharap anak-anak dapat menjauhi pergaulan negatif yang menjadi tantangan di era modern ini,” jelasnya.
CEO TMMS Herryan menambahkan, dukungan terhadap komunitas seperti SSB Naraga juga menjadi salah satu cara perusahaan berkontribusi pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs). “Kami ingin memastikan keberadaan perusahaan membawa manfaat nyata bagi masyarakat. Dengan cara ini, TMMS dapat terus tumbuh bersama masyarakat,” ujarnya.
Di bawah langit Ciater yang dikelilingi hamparan kebun teh, anak-anak SSB Naraga terus berlatih. Didin dan tim pelatih lainnya kini terus merancang program latihan yang semakin baik, didukung penuh oleh TMMS.
Kisah SSB Naraga bukan hanya tentang kemenangan di lapangan, tetapi juga perjalanan penuh inspirasi dari sebuah desa kecil yang membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah halangan untuk bermimpi besar.
“Dari Ciater, kami ingin menunjukkan bahwa dengan semangat dan dukungan, segalanya menjadi mungkin,” pungkas Didin. ***