KOTAMOBAGU, mediasulutgo.com — Ketua Ansor Kotamobagu, Hamri Mokoagow akhirnya angkat bicara pasca videonya saat “mengamuk” disebuah rumah sakit di Kotamobagu viral di media sosial (medsos).
Dalam tulisannya yang dikirim ke redaksi mediasulutgo.com, Hamri mengaku khilaf. Selain karena faktor dalam satu Minggu terakhir harus bolak-balik Manado, juga karena beban kerja dan kurang istirahat serta secara psykologis Ayahnya sudah hampir 16 hari dirawat di rumah sakit.
“Saya panik ketika mendapat telfon dari salah satu perawat RS, menyatakan orang tua saya kabur dari rumah sakit, dan kondisi beliau saat itu dalam keadaan ketergantungan oksigen, karena sakit jantung dan hypertensi yang kronis, dan terpapar inveksi paru paru sehingga harusnya mendapat pelayanan yang prima dan sudah diserahkan keluarga kepihak rumah sakit.”ungkap Hamri.
Dalam keadaan itu lanjutnya, reaksi terjadi secara alamiah, terutama dalam beberapa video yang beredar, semua anak akan melakukan hal yang sama untuk orang tuanya. Terlebih ada indikasi “kelalaian” oknum pihak perawat sehingga Ayahnya bisa Kabur, dalam keadaan kritis.
“Alhamdullillah 45 menit kemudian, saya setelah dibantu oleh tim Ansor-Banser, TNI, polri, beberapa perawat, kerabat dan keluarga saya menemukan Ayah saya sudah di belakang kamar mayat, mengarah keperkebunan batas rumah sakit, dan Desa Tabang.”jelasnya
Dia menambahkan, saat ditemukan Ayahnya sudah dalam keadaan kritis dan terancam gagal nafas, sehingga langsung dibawa ke ruangan untuk mendapatkan pelayanan prima dan menggunakan oksigen tingkat tinggi.
Terkait hal tersebut, kata Hamri, dirinya telah berkomunikasi dengan pihak rumah sakit secara persuasif, dan sepakat untuk tidak melanjutkan persoalan ini, karena secara pribadi dirinya percaya pihak Rumah Sakit sudah berupaya melakukan hal terbaik, meskipun dalam situasi tertentu pasti ada yang namanya margin error’.
“Jika ada yang merasa dirugikan dengan video yang sudah beredar maka secara pribadi saya mohon maaf. Kehilafan tersebut adalah upaya saya secara pribadi dan khilaf yang dilakukan tanpa sengaja, dan sempat menyebutkan jabatan tertentu dalam organisasi, sehingga Ayah saya mendapatkan perhatian serius, yang berlaku kepada seluruh pasien tanpa terkecuali, sebagaimana mestinya, karena pada dasarnya semua warga negara harus mendapat hak yang sama, termasuk dalam kesehatan, (equality be for the law).”bebernya
“Saya telah berkomunikasi dengan Kabag RS dan jajaran perawat hingga dokter dan pihak keamanan, kami sepakat untuk tabayun, sambil mengevaluasi bersama agar kedepan tindakan seperti ini dan kelalaian sekecil apapun tidak terjadi sehingga kita bisa mensukseskan upaya negara dan pemerintah dalam memberantas Covid19 sehingga bangsa ini akan kembali sehat, baik secara medis maupun ekonominya kembali bangkit.”tutup Hamri
Sebelumnya beredar video seorang warga mengamuk di RSUD Kotamobagu pada Rabu, 1/9/2021 sekira pukul 21.30 WITA.
Video yang memperlihatkan seorang warga mengamuk di RSUD Kotamobagu, karena merasa kecewa.
“Saya Hamri Mokoagaw, Ketua Ansor Kotamobagu. Pejabat Eselon 2 Provinsi. Orang tua saya hilang. Jika terjadi sesuatu dengan orang tua saya, saya akan persoalkan rumah sakit ini,” ungkap Hamri.
Dalam video itu juga, pihak keamanan RSUD Kotamobagu langsung mendatangi yang bersangkutan dan meminta untuk tidak membuat keributan karena banyak pasien yang sedang istirahat.(Bonde)