Lebih lanjut Nelson mengatakan, pihaknya di Tahun ini akan mengembangkan varitas baru tersebut untuk di populerkan sehingga kekayaan jenetik menjadi kebanggaan Provinsi Gorontalo.
“Untuk kedepan nanti, kami mengembangkan khusus varitas kopi, dan selanjutnya tanaman tahunan lainnya, sehingga wilayah Dulamayo maupun malahu ini tidak hanya dicanangkan wilayah konservasi, namun konserfasi bukan hanya hutan termasuk jenetiknya,” ujarnya.
Sementara itu, pihak BPTP Ramin Noho menambahkan kedatangannya tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap sumber daya jenetik yang berada di Kabupaten Gorontalo.
Sehingga hal menjadi perhatian serius, jika tidak dilakukan pendaftaran varitas, maka sumber daya jenetik di Kabupaten Gorontalo akan tersebar maupun terlindungi.
“Dengan adanya tanda varitas tersebut, maka sudah bisa melakukan pengembangan jenetik dan setelah itu kita akan dorong misalnya kopi dulamayo menjadi kwalitas unggul di tingkat nasional dan peningkatan PAD Kabupaten Gorontalo.”tutupnya.(ri2)