Seruan Pemenuhan Gizi Keluarga ditengah Ancaman Kemiskinan Bukti tidak Adanya Empati
Oleh: Fitri Hadun
OPINI, mediasulutgo.com — Pemerintah tengah menyerukan pentingnya pemenuhan gizi bagi keluarga. Hal ini sebagaimana disampaikan oleh Kementrian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bahwa “pentingnya pemenuhan kebutuhan gizi kelurga guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak”.
Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PMK Agus Suprapto juga menekankan betapa pentingnya pemenuhan gizi keluarga sebab berpengaruh terhadap daya tahan tubuh keluarga terutama anak (Republika.co.id)
Seruan ini sungguh membuat pilu hati rakyat. Kurangnya gizi bagi keluarga tidak dapat diselesaikan hanya dengan seruan pentingnya pemenuhan gizi bagi keluarga. Sebab, kemiskinanlah yang menyebabkan banyak keluarga tidak mampu memenuhi kebutuhan gizi.
Kemiskinan memang masih menjadi problem utama di Indonesia yang belum terselesaikan hingga kini, terlebih di tengah naiknya berbagai sembako dan paska pandemi.
Dinas Sosial (Dinsos) Surabaya mengatakan bahwa “sedikitnya 23. 532 warga di wilayah setempat masuk dalam data kemiskinan ekstrem yang diketahui dari hasil pencocokan data dari Kartu Tanda Penduduk (KTP) dan Kartu Keluarga (KK) dengan kondisi di lapangan”. (dikutip dari ANTARAJATIM)
Bahkan Wakil Ketua DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Huda Tri Yudiana mengatakan “Kemiskinan dan ketimpangan yang cukup tinggi di DIY masih menjadi PR utama” (dikutip daro RepJogja). Dan bukan saja di Surabaya dan Yogyakarta, Namun juga di berbagai wilayah yang dapat kita saksikan di lingkungan sekitar kita sehari-hari.