Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOGORONTALO UTARAHEADLINES

Ritual Mandi Safar Jadi Agenda Tahunan Masyarakat Atinggola

×

Ritual Mandi Safar Jadi Agenda Tahunan Masyarakat Atinggola

Sebarkan artikel ini

GORUT, mediasulutgo.com – Tradisi Ritual Mandi Safar yang dilakukan warga masyarakat Desa Buata, Kecamatan Atinggola, bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo Utara (Gorut) bahkan menjadi ajang tahunan, yang dikemas dalam bentuk wisata budaya.

Pada acara tersebut, turut dihadiri Bupati Gorut Indra Yasin, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Ridwan Yasin, para Asisten, Pimpinan OPD, serta lembaga Adat, dan tokoh masyarakat.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Pada kesempatan itu Bupati Indra Yasin mengatakan, tradisi ini dilakukan setiap bulan Safar. Menurutnya tradisi tersebut sudah turun temurun dilakukan masyarakat setempat, menjelang pergantian bulan rabiul awal, sebagai wujud ritual menolak bala pada saat pergantian bulan baru.

“Saya bersama masyarakat adat Gorontalo, khususnya masyarakat Atinggola melaksanakan acara Ritual Mandi Safar yang dilaksanakan setiap tahunnya oleh masyarakat Atinggola. Mandi Safar dimaksudkan sebagai salah satu acara ritual untuk menolak bala, baik yang kena pada manusia, hewan maupun tumbuh – tumbuhan,” ungkap Indra Yasin usai menghadiri Mandi Safar, Rabu (14/10/2020).

Ritual Mandi Safar ini, kata Bupati bergelat adat ‘Tauwa Lo Madala’ itu mengandung banyak makna, salah satunya yakni bentuk tawakkal kita kepada Allah SWT, dan menolak bala, musibah dan bencana.

“Dengan harapan atas kehendak Allah maka semua Virus itu semua bibit penyakit yang ditimpakan kepada manusia dengan satu kepercayaan kita dengan cara mengalirkan air itu. Nah, ini juga salah satu upaya kita. apalagi kita sekarang ditengah tengah pandemi Covid -19, sudah berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah,” ujar Orang nomor satu itu.

Ia menyebutkan, bahwa tardisi ritual ini memang sudah ada, sehingga terus dipertahankan dengan tujuan untuk menarik sejumlah kunjungan para wisatawan.

“Maka kita tidak perlu heran lagi kenapa setiap ritual mandi safar ini sering diikuti oleh banyak orang. Selain itu pula, ritual mandi safar ini juga telah menjadi agenda pariwisata. Sehingganya, ritual ini juga diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan,” tandasnya.(Srm)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *