GORUT, mediasulutgo.com – Sekretaris Daerah (Sekda) Gorontalo Utara (Gorut) Ridwan Yasin membuka acara, Orientasi Tekhnis Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J) tingkat Kabupaten Gorut.
Acara diikuti oleh pengelola program DBD, aparat Desa Leboto, masyarakat Desa Leboto, bertempat di Gedung Al-Indah Desa, Titidu, Selasa (24/11/2020).
Pada kesempatan itu Ridwan Yasin mengatakan, penyakit DBD infeksi yang disebabkan oleh dengue yang memiliki angka kematian terbesar di Indonesia.
“Untuk menangani DBD ini, sehingga pemda melalui Dinas Kesehatan (Dikes) membentuk juru pemantau jentik (Jumantik) di semua desa. tadi sudah di awali dari Desa Leboto. Karena desa leboto salah satu desa memiliki angka penderita DBD yang cukup tinggi,” ujarnya.
Ia mengatakan, di Gorut sendiri penyakit DBD ditahun 2020 sebanyak 157 kasus yang tersebar di 8 Puskesmas. Untuk itu, kita perlu melakukan berbagai cara pencegahan agar tidak terjangkit penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tersebut.
“Nah, sehingga juru pemantau itu akan memberikan pemahamanan, kesadaran akan pola hidup kepada masyarakat dengan cara Menguras, Menutup, dan Mengubur (3M) Sehingga masyarakat terhindar dari penyakit yang mematikan itu,” ujarnya.
Oleh karena itu sebagai antisipasi dini akan wabah yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini, seluruh elemen masyarakat dan stakeholder bahu membahu memberantas peredaran nyamuk pembawa virus dengue tersebut.
“Meski kita masih dalam kondisi curah hujan yang tidak menentu ini, biasa kadang panas, kadang hujan, dan ini menjadi kewaspadaan bagi kita semua, sehingga pencegahan dini jauh lebih utama,” tandasnya.(Srm)
