BOALEMO, mediasulutgo.com– Dalam upaya menekan angka penularan Tuberkulosis (TBC) di wilayahnya, Puskesmas Botumoito terus melaksanakan Investigasi Kontak (IK) dan pemantauan minum obat bagi pasien TBC. Langkah ini bertujuan untuk mendeteksi kasus TBC sejak dini, mencegah penularan, serta menemukan individu dengan infeksi TBC laten.
Kepala Puskesmas Botumoito, Isramawaty Saripi, menjelaskan bahwa kegiatan ini menyasar orang-orang yang memiliki riwayat kontak erat dengan pasien TBC, baik pasien baru, pasien yang kambuh, maupun anak-anak.
“Investigasi Kontak dilakukan dengan skrining gejala dan faktor risiko TBC untuk memastikan tidak ada kasus yang terlewat. Ini sangat penting untuk memutus rantai penularan,” jelasnya.
Selain investigasi, pemantauan minum obat juga menjadi bagian penting dari pengendalian TBC. Dalam hal ini, Puskesmas melibatkan Pengawas Minum Obat (PMO) TBC yang berperan aktif memastikan pasien meminum obat secara teratur hingga selesai pengobatan.
“PMO tidak hanya memantau kepatuhan pasien, tetapi juga memberikan motivasi, mengingatkan jadwal pemeriksaan ulang dahak, dan memberi edukasi kepada keluarga pasien,” tambah Isramawaty.
Dengan pendekatan ini, Kepala Puskesmas Botumoito berharap dapat menemukan kasus TBC lebih awal, sehingga risiko penularan dapat diminimalkan.
“Deteksi dini dan pemantauan pengobatan adalah kunci dalam pengendalian TBC. Semua upaya ini dilakukan demi kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Puskesmas Botumoito juga mengimbau masyarakat yang pernah kontak dengan pasien TBC untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan.
“Kerja sama masyarakat sangat penting untuk keberhasilan program ini. Dengan tindakan cepat, kita dapat mencegah penyebaran lebih lanjut,” pungkas Isramawaty. (*)