“Kami ingin menasihati Anda (masyarakat yang melewati jalan Adi Sicipto, km 8 dan membaca kain rentang tersebut) untuk selalu melakukan salat dan tetap bersabar. Dengan begitu, Anda akan memperoleh kemenangan lahir batin nantinya.”
(30) Dengan bantuan dan partisipasi Anda dalam membayar pajak, hotel dan restoran, akan membantu pemulihan kota Yogya setelah terkena gempa. (Polres Kota Yogyakarta)
(31) Aja padha nelangsa, kuwi kabeh saka sing Kuwasa, ayo wiwit ditata. (Solidaritas Rakyat Yogya)
‘Janganlah pada bersedih, itu semua dari Yang Kuasa, Mari mulai ditata’
(32) Bersama kesulitan, ada kemudahan. (Elnusa Peduli)
(33) Nikmati lezatnya kepedulian
(34) Aja wedi rekasa, ben mengkone mulya
‘Janganlah takut dengan kesulitan, biarlah nanti ke depannya mulia dan sejahtera’
g. Tuturan Menolak
Tindak tutur ‘menolak’ adalah tuturan yang memiliki atau mengandung maksud untuk menberikan argumen penolakan.
(35) Jangan jadikan bencana gempa ini untuk menambah hutang negara.
Tuturan tersebut terjadi pada peristiwa tutur yang berlokasi di Bundaran UGM, Yogyakarta. Pewicara ialah komunitas yang benamakan Warga Yogya. Tujuannya ialah masyarakat (atas nama Warga Yogya) menolak mitra wicara (pemerintah dan pihak yang bekompeten) jika bencana gempa ini digunakan untuk menambah hutang negara. Maksud secara lengkap ialah sebagai berikut.
“Kami ingin menolak Anda (pemerintah dan pihak yang berkompeten dan membaca kain rentang tersebut) agar gempa ini tidak dunakan sebagai alasan untuk menambah hutang negara.”