GORUT, mediasulutgo.com – Unit II Ekonomi Sat Intelkam Polres Gorontalo Utara (Gorut) melakukan monitoring langsung di lapangan terkait Stock dan harga jual beras di Gorontalo Utara.
Berdasarkan pantauan dari harga beras di pasaran dan pedagang beras mengalami lonjakan harga dengan nilai harga bervariasi.
Dimana untuk harga beras medium Rp.16.000/Kg, dan beras premium Rp.17.000 hingga Rp 18.000/Kg. Sementara nilai harga untuk perliter untuk beras medium Rp. 14.000 – 15.000/liter, untuk beras premium Rp.16.000/liter.
Jika dibandingkan dengan harga perkarung dengan ukuran 50 Kg, untuk beras medium Rp. 800.000 – 900.000. Kemudian untuk beras premium Rp. 850.000 – Rp 1.000.000 perkarung.
Kapolres Gorontalo Utara AKBP Andik Gunawan, melalui Kasat Intel IPTU Lukman Yunus mengatakan, berdasarkan keterangan dari beberapa pedagang yang ada, bahwa akibat tingginya pembelian beras dari distributor, maka stock beras dimasing – masing pedagang dibatasi sesuai dengan permintaan konsumen baik ecer maupun Grosir.
“Namun untuk stock di pasaran masing terpenuhi untuk 2 minggu kedepan dimasing – masing pedagang dengan penjualan rata rata normal setiap harinya,” ujar Kasat Intel IPTU Lukman Yunus, Sabtu (02/03/2024).
Seperti dibeberapa tempat penampung beras kata Lukman, bahwa stock beras, seperti Beras 64, Ciheran, Pandan wangi, berasal dari Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Sulawesi Selatan (Sulsel).
“Jadi kalau untuk beras jenis 64 Rp. 800.000 perkarung, kemudian jika di ecer menjadi Rp 15.000/liter. Kemudian beras jenis Ciheran Rp. 16.000/liter, per karungnya Rp. 850.000. Sementara Beras jenis Pandan Wangi Rp. 16.000/liter, kalau per karungnya Rp 850.000,” jelas Lukman.
Lukman menambahkan, melihat harga yang ada di pasar tradisional dan pasar moderen di Gorontalo Utara terjadi ketidak wajaran harga beras. Baik jenis medium dan Premium sesuai dengan harga yang di tentukan oleh pemerintah.
“Karena berdasarkan peraturan Badan Pangan Nasional No 7 tahun 2023 bahwa pemerintah menetapkan HET beras berkisar Rp 10.900 – Rp11.800/ Kg. Untuk medium Rp 13.900 – 14.800/Kg, tergantung zona masing-masing,” ujarnya.
Di Gorut sendiri lahan pertanian di beberapa sentra saat ini dalam proses penanaman padi yang diperkirakan bulan maret hingga april akan dilakukan panen jika tidak terjadi gagal panen akibat musim.
Diketahui kekesongan beras dipengaruhi oleh pada musim tanam pada beberapa waktu lalu, adanya iklim elnino, sehingga menambah panjang musim tanam yang tertunda.
“Karena keluhan dari para petani di mahalnya beras itu akibat mahalnya bibit dan pupuk. Serta beberapa waktu lalu sulit mendapatkan bibit unggul dan pupuk bersubsidi sehingga petani kesulitan untuk memulai masa tanam,” tandasnya.(Srm)