LIMBOTO,mediasulutgo.com — Pemerintah Kabupaten Gorontalo kembali menegaskan komitmennya menjaga ketahanan pangan melalui penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) periode Oktober–November. Penyaluran dimulai di Desa Talumelito, Kecamatan Telaga Biru, Sabtu (6/12), dengan total 220 Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Setiap KPM menerima 20 kilogram beras dan 4 liter minyak goreng.
Selain di Talumelito, penyaluran CPP juga dilakukan di Kecamatan Telaga, masing-masing di Desa Hulawa sebanyak 258 KPM dan Desa Bulila sebanyak 134 KPM. Secara keseluruhan, Kecamatan Telaga tercatat memiliki 1.825 KPM di sembilan desa, sementara Telaga Biru memiliki 3.494 KPM di 15 desa. Angka tersebut menunjukkan besarnya perhatian Pemkab Gorontalo terhadap wilayah dengan jumlah penerima manfaat tinggi.
Bupati Gorontalo Sofyan Puhi menegaskan bahwa Program CPP merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas pangan sekaligus meredam tekanan harga beras yang kembali naik di sejumlah daerah. Menurutnya, masyarakat rentan harus menjadi pihak yang paling awal merasakan kehadiran pemerintah.
“Kami pastikan tidak ada warga Kabupaten Gorontalo yang kesulitan pangan. Bantuan ini harus tepat sasaran dan benar-benar menolong masyarakat,” tegas Bupati.
Ia menambahkan bahwa tata kelola penyaluran bantuan sosial akan terus diperbaiki agar semakin cepat, tepat, dan merata, sejalan dengan visi pelayanan publik yang responsif dan berpihak kepada rakyat.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Hermanto F. Asona, S.TP, M.Si, menjelaskan bahwa Kabupaten Gorontalo masih menjadi daerah dengan jumlah penerima CPP terbesar di Provinsi Gorontalo. Pada 2025 jumlah penerima mencapai 46.287 KPM, turun dari 46.858 KPM pada 2024. Penurunan 571 KPM tersebut dinilai sebagai indikator positif upaya pengurangan angka kemiskinan.
Hermanto menegaskan koordinasi lintas wilayah terus diperkuat agar distribusi bantuan berjalan lancar dan mampu menahan potensi gejolak harga komoditas pangan di pasar.
Bupati Sofyan Puhi turut mengapresiasi perangkat daerah, pemerintah kecamatan, dan desa atas kerja cepat dan responsif mereka dalam pelayanan kepada masyarakat.
“Ini kerja besar yang tidak bisa dilakukan sendiri. Saya mengapresiasi semua pihak yang terlibat. Gunakan bantuan ini untuk kebutuhan keluarga, bukan untuk dijual kembali. Semoga benar-benar meringankan beban masyarakat,” ujarnya.














