Pemkab gorontalo Peringati Malam Nuzul Qur’an
KABGOR Mediasulutgo.com – Pemerintah Kabupaten Gorontalo memperingati malam Nuzulul Qur’an dengan penuh hikmah, Jumat (7/4/2023) di masjid Agung Baiturahman Limboto
Malam Nuzulul Qur’an atau malamnya turunnya Al-Qur’an itu diperingati dimalam ke-17 Bulan Ramadhan 1444 Hijriah dan ini pu diperingati seluruh masjid di Kabupaten Gorontalo
Mewakil Bupati, pemerintah dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Hendra Hemeto, Sekda Roni Sampir, para asisten hingga pimpinan OPD dilingkungan pemerintah.
Hadir pula para imam, tokoh agama, tokoh masyarakat hingga jemaah sekitar masjid agung Baiturahman Limboto.
Absensi ASN Kabupaten Gorontalo pun dijalankan untuk memastikan kehadiran ASN pada malam penuh hikmah 17 ramadhan ini, malam Nuzulul Qur’an.
Dalam malam Nuzulul Qur’an ini menghadirkan tauziah agama yang disampaikan oleh Al ustadz tentang pentingnya Alquran yang menjadi kitab suci dan pedoman hidup manusia kaum muslimin.
Selain menjadi pedoman hidup, keuntungan umat muslim dalam membaca Qur’an dan mengamalkannya menjadi materi penting dalam tauziah agama dimalam itu.
Mewakili pemerintah, Wabup Hendra menyampaikan kiranya malam ke 17 ramadhan ini kita semua mendapatkan kesehatan dan magfirah hingga akhir Ramadhan.
Pemerintah pun terus berupaya menjaga kesucian kemurnian bulan ramadhan dengan memberikan kepastian masyarakat agar senantiasa menjaga bulan penuh hikmah ini agar terjaga dari hal hal yang tidak diinginkan bersama.
” Untuk mendukung jalannya bulan suci Ramadhan ini. Maka pemerintah meminta masyarakat agar tidak berjualan disiang hari untuk menjaga puasa demi ramadhan yang suci.” Ucapnya.
Pemerintah juga kata Wabup, terus merangkum RPJMD disetiap desa dan kecamatan untuk dievaluasi kiranya apa yang masih kurang dan harus dilengkapi.
” Bentuk dukungan ramadhan pula. Pemerintah meniadakan safari Ramadhan hingga diganti kunjungan kerja yang produktif dengan menampung aspirasi masyarakat yang nantinya ada di RPJMD,” ucap Wabup.
Untuk itu atas nama pemerintah mari kita menjaga kemurnian ramadhan, maka sifat sifat buruk manusia kiranya dihindari hingga bahkan ditinggalkan agar kita menjumpai penghujung Ramadhan sebagai manusia yang fitrah. (*)