Scroll keatas untuk lihat konten
KAB GORONTALOGORONTALOHEADLINESSOSIAL BUDAYA

Pelaksanaan Isra Mi’raj Di Kabgor Akan Perketat Protokol Kesehatan

×

Pelaksanaan Isra Mi’raj Di Kabgor Akan Perketat Protokol Kesehatan

Sebarkan artikel ini
Rapat persiapan pelaksanaan Isra Mi'raj
Rapat persiapan pelaksanaan Isra Mi'raj. Foto: Istimewa

LIMBOTO, mediasulutgo.com — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo mulai mempersiapkan pelaksanaan isra mi’raj yang rencananya akan dilaksanakan pada tanggal 11 maret 2021 mendatang.

Banyak hal yang telah dilakukan oleh Pemkab Gorontalo guna mensukseskan pelaksanaan adat tradisional yang sudah secara turun temurun diperingati di Gorontalo tersebut. Mulai dari persiapan tempat pelaksanaan sampai dengan pada hari pelaksanaan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Sekertaris Daerah (Sekda) Kabupaten Gorontalo (Kabgor) Hadijah U. Tayeb mengatakan, pelaksanaan isra mi’raj ini akan digelar dengan sederhana dan menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Hal ini dilakukan mengingat saat ini seluruh daerah sedang dalam masa pandemi covid-19.

“Jadi sesuai maklumat pak Bupati, untuk Isra Mi’raj itu akan kita lakukan secara sederhana, untuk acara seremonial itu tidak ada. Hanya akan ada sambutan panitia dan Bupati, kemudian doa, kemudian secara tradisional untuk pelaksanaan Isra Mi’raj itu. Kita tidak akan ada ceramah, karena itu akan memakan waktu dan melanggar maklumat Bupati” ungkap Hadijah usai memimpin rapat persiapan pelaksanaan isra mi’raj di Ruang Kerja Sekda Kabupaten Gorontalo. Selasa (02/03/2021).

Dirinya juga mengatakan, khusus di Kabupaten Gorontalo sendiri, pelalsanaan akan berpusat di Masjid Baiturrahman Limboto. Agar protokol kesehatan dapat berjalan, maka undangan yang akan hadir dalam pelaksanaan tersebut akan dibatasi.

Selain itu, kata dia, untuk setiap desa atau Kecamatan yang akan melaksanakan peringatan isra mi’raj ini tetap mengedepankan protokol kesehatan.

“Untuk pelaksanaannya hari rabu malam, terpusat di Masjid Baiturrahman, tapi undangannya sangat terbatas dan pelaksanaannya tetap hikmat dan dipersingkat. Untuk masjid lain tetap bisa melaksanakan, tapi protokol kesehatan harus sangat diperhatikan. Pelaksanaan disetiap Kecamatan itu ada, dan mungkin akan sedikit berbeda karena kita harus taati protokol kesehatan” tutupnya. (Iyal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *