Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKAB GORONTALO

Patriot Gorontalo Nelson-Kris Menggagas Program “New Agropolitan” Terintegrasi Berbasis Agro Industri 

×

Patriot Gorontalo Nelson-Kris Menggagas Program “New Agropolitan” Terintegrasi Berbasis Agro Industri 

Sebarkan artikel ini

Gorontalo|Mediasulutgo.com Jika pasangan calon (Paslon) lainnya hanya fokus menyerang dan mencari-cari celah kesalahan dan kelemahan paslon lainnya untuk menjatuhkan lawan-lawan politiknya, tidak demikian dengan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Patriot Gorontalo Nelson-Kris.

Boleh disebut, Patriot Gorontalo Nelson-Kris, sejauh ini merupakan satu-satunya pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Gorontalo yang terus mencetuskan berbagai ide dan gagasan cemerlang nan konstruktif untuk masa depan Gorontalo yang lebih baik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Saat melakukan kampanye tatap muka di Kab. Boalemo, Ahad (13/10), Nelson-Kris kembali mencetuskan program New Agropolitan atau Agropolitan Baru yang terintegrasi dengan sektor peternakan dan perkebunan yang berbasis agro industri.

Dalam orasi politiknya, calon Gubernur Gorontalo Prof. Nelson Pomalingo mengatakan, program Agropolitan yang dicetuskan Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad tahun 2004-2005 telah terbukti mampu mendongkrak perekonomian Gorontalo,diantaranya mampu menurunkan angka kemiskinan dari 35 persen tahun 2001 turun menjadi 17 persen.

Sayangnya program yang sangat prospektif tersebut, tidak dilanjutkan oleh para pemimpin sesudah Fadel Muhammad sehingga perekonomian Gorontalo dan angka kemiskinan tidak beranjak turun seperti yang diharapkan.

Oleh karena itu, Prof. Nelson yang memiliki latar belakang pendidikan Insinyur Pertanian ini akan mengembalikan program Agropolitan baru dengan sentuhan inovasi berkelanjutan, terintegrasi dan berbasis agro industri

Menurutnya New Agropolitan akan disentuh dengan inovasi-inovasi kebijakan yang dapat meningkatkan posisi tawar petani yang lebih memadai dan dapat meningkatkan nilai pendapatan petani.

Untuk mewujudkan hal itu, paling tidak terdapat beberapa point yang menjadi sasaran kebijakan Pemerintah Provinsi, yakni pertama, mengatasi kelangkaan dan mahalnya benih dan pupuk, diantaranya dengan pemberian subsidi. Melalui kebijakan ini diharapkan hasil jagung petani dapat meningkat 5-10 ton per hektar. Untuk kepentingan tersebut, pemerintahan Nelson-Kris akan mendirikan Koperasi Tani di seluruh kecamatan dan desa.

Upaya ini sekaligus menjadi solusi bagi petani agar tidak terjebak pada praktek ijon, tengkulak dan rentenir yang selama ini membuat petani tidak berdaya.

Selain itu, pihaknya akan memprioritaskan petani penggarap untuk mendapatkan lahan kritis atau lahan tidur sehingga menjadi produktif. Untuk kepentingan ini, Pemerintah Provinsi Gorontalo akan melakukan inventarisasi terhadap lahan HGU yang tidak produktif untuk digarap oleh para petani yang selama ini tidak memiliki lahan dan hanya menjadi buruh tani.

Tidak hanya itu saja, sebagai tindak lanjut dari program agropolitan baru, Nelson-Kris akan mengembangkan industri pengolahan berbahan baku jagung sehingga Gorontalo tidak hanya mengirim atau mengekspor bahan mentah jagung, tapi juga hasil-hasil industri berbahan baku jagung, seperti industri pakan ternak dan ikan berbahan baku jagung, pengolahan jagung menjadi tepung untuk industri makanan atau kuliner dan sebagainya.

Dengan begitu diharapkan harga jagung di tingkat petani akan terus meningkat sehingga berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Masih menurut Prof. Nelson Pomalingo, yang juga patut dipikirkan ke depan, adalah pengembangan industri yang tidak hanya mengolah “biji jagung”, tapi bagaimana tongkol jagung, daun dan batang jagung dapat diolah sehingga memberi nilai tambah secara ekonomi bagi petani.

Bahkan untuk menjaga agar harga jagung tetap stabil dan terus meningkat, maka Nelson-Kris juga mencetuskan pendirian BUMD yang akan dikelola oleh para profesional dan diawasi ketat oleh Pemerintah.

Yang tidak kalah pentingnya untuk menunjang program Agropolitan, ungkap calon Gubernur yang dijuluki Sang Deklarator Provinsi Gorontalo ini, adalah mengembangkan sektor peternakan sebagai salah satu penopang perekonomian masyarakat petani.

” Saya melihat Boalemo sangat berpotensi menjadi lumbung ternak di Gorontalo. Apalagi pada zaman pemerintahan mendiang almarhum Bupati Iwan Bokings sudah dibangun pusat peternakan Sapi di Wonggahu dan Dulupi yang sekarang sudah tidak berfungsi lagi. Ini akan kita kembalikan lagi’ tekadnya.

Semua program ini ungkap Prof. Nelson Pomalingo semata-mata terlahir dari keprihatinan yang mendalam terhadap kondisi Gorontalo yang masihi masuk 5 besar sebagai daerah termiskin di Indonesia.

“Insya Allah Nelson-Kris sebagaimana namanya Patriot Gorontalo sudah siap berjuang untuk kebangkitan Gorontalo sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di kawasan Teluk Tomini” jelas Nelson.(AM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *