Scroll keatas untuk lihat konten
KESEHATANGORONTALOHEADLINES

Open Donasi Untuk Anak Pengidap Anemia di Gorontalo

×

Open Donasi Untuk Anak Pengidap Anemia di Gorontalo

Sebarkan artikel ini

GORONTALO|mediasulutgo.com – Lantaran biaya pengobatan terlalu mahal, seorang pria bernama Ibrahim Dukalang, yang notabene wiraswasta di Gorontalo, open donasi, untuk anaknya yang mengidap Anemia Aplastik.

Menurut Ibrahim, buah hatinya bersama Novita Pau, Radit Dukalang, yang masih berusia 11 tahun itu awalnya merasa cepat kelelahan, dan setelah beberapa hari kemudian, wajah dan seluruh tubuhnya memucat.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Akhirnya kami membawanya ke RSUD Toto Kabila, untuk pemeriksaan lebih lanjut. Setelah itu Radit didiagnosis mengidap Anemia Aplastik, dikarenakan tulang sum-sum belakang tidak dapat memproduksi lagi sel darah merah,” kata Ibrahim.

Jadi imbuhnya, Radit kekurangan sel darah merah (hemoglobin) dan trombosit yang membuat gusi mengeluarkan darah, seluruh badan timbul bintik-bintik merah dan lebam.

Kondisi sekarang, Radit hanya berbaring di kamarnya berusaha bertahan melawan penyakitnya. Kondisi Radit semakin memburuk sehingga hanya berselang 4-5 hari keluar dari RS dan harus masuk lagi RS melakukan Transfusi Darah dan Trombosit.

“Setelah itu Radit mendapat rujukan ke RS di Makassar, untuk pemeriksaan dan perawatan selama 1 bulan lebih, dan hasilnya tetap sama, hanya bergantung pada tranfusi darah dan trombosit. Sampai sekarang melakukan transfusi 2-3 kali dalam sebulan. Apabila tidak dilakukan akan berakibat buruk untuk Radit,” ungkapnya.

Ibrahim membeberkan bahwa dirinya kurang berkecukupan, di mana kesehariannya selaku teknisi barang elektronik, dan istrinya sebagai ibu rumah tangga (IRT).

Ibrahim mengungkapkan, jika Radit adalah anak yang pintar di sekolahnya, dan selalu mendapat peringkat/juara di kelasnya. Namun, sejak sakit dan semakin memburuk, Radit tidak lagi beraktivitas seperti biasanya.

Radit tidak lagi mengikuti pelajaran di sekolah walaupun dari sekolah sudah menerapkan sistem pembelajaran jarak jauh.

“Keadaan tersulit kami keluarga Radit adalah memikirkan bagaimana Radit bisa sembuh dari penyakitnya, dengan kondisi keluarga kurang berkecukupan,” tutur Ibrahim.

Dirinya membeberkan, biaya yang dibutuhkan untuk transplantasi sebesar Rp800 juta. Biaya Perawatan, biaya obat, biaya inap dan kebutuhan lainnya kurang lebih Rp200 juta.

Radit imbuhnya, sangat membutuhkan bantuan dana dari semua orang untuk dapat melakukan transplantasi sum-sum tulang belakang, agar  Radit segera sembuh dan bisa beraktivitas kembali.

Dia dan keluarga mengaku sudah berjuang mengumpulkan dana, dan hanya cukup untuk membelikan obat-obatan herbal, madu, dan sejenisnya, untuk perawatan harian di rumah. Sedangkan untuk kesembuhan Radit membutuhkan ratusan juta.

“Radit pernah berkata, dia ingin cepat sembuh biar bisa sekolah lagi, bermain bersama kakak-kakak dan adiknya di rumah, maupun di luar rumah. Semoga jika diberi kesembuhan Radit bisa melanjutkan niat baiknya tersebut,” tandas Ibrahim.

Bagi para calon donatur, dapat mengakses https://kitabisa.com/campaign/banturaditmelawananemiaaplastik, atau menghubungi nomor 0821-5452-8088 (Ibrahim Dukalang) warga Jalan Hasan Dangkua, Perum Resident Blok B No. 5, Kelurahan Kayumerah, Limboto, Kabupaten Gorontalo.(cs1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *