Muzakarah Ke-VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara,Fory Naway Mendapat Penghormatan Tanggapi Puisi,Perjuangan Sosok Abuya
LIMBOTO Mediasulutgo.com- Muzakarah Ke-VII Ulama Tauhid Shufi se-Asia Tenggara di Kabupaten Aceh Singkil digelar selama dua hari. Pada pembukaan yang dihadiri ribuan peserta baik dalam Negeri maupun luar Negeri itu Ketua Persatuan Perempuan Tauhid (P2T),Pusat MPTTI Umi Hj. Rosmiati Dan Hj. Nyak Nailis Suriati membacakan puisi kepada pendiri Majelis Pengkajian Tauhid Tasauf Indonesia,(MPTTI),Abuya Syekh H Arman Waly Al Khalidi dengan judul “Perjuangan Abuya”
Dalam sepenggal puisi itu demikian bunyinya,Duhai Abuya,Abayaku sang penata kata,Lantunkan nasehat seindah permata,Agar hidup kami tak lagi buta,dalam dunia yang di bayangi dusta.
Abuyaku teladan Sejati,Penuh kasih sabar dan pengertian,Menyeluhkan kegelapan,membuka jalan,Menuju kehidupan dunia akhirat,Walaupun rintangan bukan sedikit,Malam dan hari abuya berbakti,Untuk membangun dan memperbaiki,Demi terwujudnya tempat mengaji.
Menariknya,Abuya Syekh H Arman Waly Al Khalidi meminta langsung kepada Ketua Persatuan Perempuan Tauhid (P2T) Provinsi Gorontalo Prof. Fory Naway,untuk memberikan tanggapan terkait makna puisi itu.
Dengan terharu tidak kuat menahan air mata sebagai sosok pendamping orang nomor satu di Kabupaten Gorontalo itu fory Naway,mengaku puisi sangat menyentuh hati dirinya dan bahkan untuk semua peserta Muzakarah VII ulama tauhid Sufi se Asia Tenggara.
“Sosok pejuang dan pendiri Majelis Pengkajian Tauhid Tasauf Indonesia,(MPTTI),Abuya Syekh H Arman Waly Al Khalidi,yang mungkin kita tidak bisa nilai dengan materi,tidak bisa kita nilai dengan ucapan kata,tidak bisa kita nilai dengan hati yang tulus,”ucap Fory Naway.
Lanjut Fory Naway,apa yang disampaikan Umi Hj. Rosmiati Dan Hj. Nyak Nailis Suriati yang memperjuangkan umat muslim khususnya yang hadir dari seluruh se Asia Tenggara bahkan dari Seluruh Indonesia.
Hikmah puisi kata Fory Naway,dari lubuk hati paling dalam seorang istri yang memperjuangkan nasib umat dan mendukung suami tercinta yakni,Abuya Syekh H Arman Waly Al Khalidi. Bisa dimaknai oleh kita semua,kata demi kata,kalimat demi kalimat yang tersirat dan tertulis dalam puisi,tentunya kita semua memaknai secara Bersama,puisi bukanlah sebuah tulisan,bukanlah sebuah goresan namun puisi itu adalah isi hati dari istri yang selalu mendambakan suaminya kejalan yang lurus dan ini adalah jalan untuk kita semua yang masuk di MPTTI.
“Terima kasih kepada Umi dan Nyak,Mudah-mudahan Umi-Umi yang hadir disini adalah potret Umi yang Insya Allah menuju jalannya dan dinanti surga oleh Allah.SWT.Amin Yra.Abuya Adalah kekasih Allah,Abuya adalah panutan dan potret kita semua yang selalu kita doakan,dan cahaya ilahi yang masuk pada diri kita masing-masing melalui ajaran tasauf, ”Ucap Fory Naway.