Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKOTA GORONTALOPOLITIK

Money Politik & Kekuasaan Usai Pilkada Serentak Berpotensi Melahirkan Kepala Daerah Yang Korup

×

Money Politik & Kekuasaan Usai Pilkada Serentak Berpotensi Melahirkan Kepala Daerah Yang Korup

Sebarkan artikel ini

GORONTALO, mediasulutgo.com – Praktik politik uang pada setiap pelaksanaan Pilkada masih subur terjadi. Pasalnya, itu disebabkan sebagian oknum-oknum Elit Politik masih memberi ruang dengan cara barter uang atau sembako dan sebagainya dengan berbarter kepentingan.

Dosen Program Studi Politik Islam IAIN Sultan Amai Gorontalo, Dr. Sahmin Madina dalam keterangan resminya mengungkapkan itulah cara-cara yang kurang mendidik, tidak pantas dan tidak elok secara etika politik sehingga menjadi melek pendidikan politik.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Akibatnya rakyat terbiasa dengan berorientasi kepada materi, sehingga hanya mau memilih calon tertentu yang memberikan uang,” ujar Sahmin, (16/12).

Menurutnya, masyarakat yang tidak terjebak rayuan politik uang adalah mereka yang berpikir rasional untuk memilih. Meski ada yang hanya memikirkan materi saja, tetapi sebagian lainnya juga masih melihat Profil Calon seutuhnya lewat pertimbangkan Visi dan Misi serta Program Calon Kepala Daerah.

“Masyarakat yang masih terjebak materialisme ini perlu memikirkan lagi untuk tidak menerima politik uang. Mereka harus disadarkan untuk menolak praktik kotor tersebut,” tuturnya.

Di banyak tempat, kata dia orang berpikir cerdas dengan melihat Profiling para Calon dan Visi-Misi sertaProgram tanpa terjebak materialisme. Masyarakat lainnya memang harus kita sadarkan akan dampak buruknya politik uang.

“Kesalahan tidak semuanya tertuang pada pemilih yang kurang melek, tetapi juga kepada para peserta pemilu yang akan dipilih,” ucapnya.

Ia menjelaskanterjadinya politik uang adalah menjadi tanggung jawab para Elit Politik yang ragu dengan kemampuannya sendiri.

“Mereka hanya membongkar dan merusak demokrasi dengan ambisi kekuasaan atas kekuatan politik uang,” tandas Sahmin.(Yus)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *