Scroll keatas untuk lihat konten
OPINIHEADLINES

Moderasi Mengubah Makna Saleh

×

Moderasi Mengubah Makna Saleh

Sebarkan artikel ini

Oleh: Firayani

Mereka melihat bahwa Islam ini adalah rintangan terbesar mereka, sebab Islam memiliki kemampuan untuk menguasai/memimpin dunia. Mereka paham betul bagaimana catatan sejarah Islam yang dengan gemilang bisa menguasai peradaban dunia. Darinya mereka sangat berpikir keras tentang bagaimana cara menghadapi Islam. Munculah apa yang dihasilkan RAND Corporation itu. (Al–Waie, 26-09-2021).

Sebenarnya tanpa adanya narasi moderasi beragama pun, Islam adalah agama yang penuh perdamaian, toleransi, adil dan menebarkan kebaikan kepada seluruh alam semesta. Islam sudah memberikan ruang kebebasan kepada pemeluk agama lain untuk memeluk keyakinannya. Dan hal ini sudah ditegaskan dalam surah Al-Baqarah ayat 256 yang artinya, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam).”

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Toleransi seagama [tasamuh] sejak awal dibangun oleh Rasulullah saw., Sahabat, tabiin, atba tabiin, imam mujtahid dan Kekhilafahan. Toleransi antaragama dalam Islam terbangun indah sejak beberapa abad lalu. Di Spanyol, misalnya, lebih dari 800 tahun pemeluk Islam, Yahudi dan Kristen hidup berdampingan dengan tenang dan damai. Di India sepanjang kekuasaan Bani Ummayah, Abbasiyah dan Ustmaniyah, Muslim dan Hindu hidup rukun selama ratusan tahun. Di Mesir umat Islam dan Kristen hidup rukun ratusan tahun sejak Khulafaur Rasyidin. (Tren opini, 06-12-2019)

Bahkan ketika kita menengok kembali pada sejarah penaklukan konstantinopel. Begitu menguasai Konstantinopel, Sultan Mehmed tidak memaksa penduduk non-Muslim setempat untuk berpindah agama. Ia juga tidak mengganggu warga sipil yang bersembunyi dalam rumah-rumah mereka atau gereja-gereja.Raja ketujuh dari Dinasti Utsmaniyah ini turun dari kudanya dan memasuki Hagia Sophia dengan penuh respek. Al-Fatih lantas bersujud syukur kepada Allah.Keluar dari bangunan tersebut, ia menyerukan kepada penduduk Konstantinopel. Bahwa nyawa dan kebebasan mereka dalam beragama dijamin oleh negara. Sikap toleransi tidak hanya retorika, melainkan tindakan nyata. (Republik, 07-02-2021)

Pada dasarnya Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi keadilan dan menghindarkan kezaliman. Islam melarang keras berbuat zalim dan melarang merampas hak-hak mereka yang di luar Islam. Allah SWT berfirman, yang artinya : Allah tiada melarang kalian untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangi kalian karena agama dan tidak (pula) mengusir kalian dari negeri kalian. Sungguh Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil (QS al-Mumtahanah [60]: 8).

Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di (Tafsîr Karîm ar-Rahman, hlm. 819) menafsirkan ayat ini: Dalam ayat ini Allah tidak melarang kaum Muslim untuk berbuat baik, menyambung silaturahmi, membalas kebaikan, berbuat adil kepada orang-orang musyrik, baik dari keluarga sendiri maupun orang lain. Selama mereka tidak memerangi dan tidak mengusir kaum Muslim. (Al-waie, 26-12-2018)

Dengan demikian, tidak perlu lah kita menggunakan narasi moderasi ala barat, sebab itu semua hanya akan menjauhkan kita dari makna Islam yang sebenarnya.

umat Islam tidak boleh terjebak dengan ide-ide ciptaan Barat. Moderasi beragama ini hanyalah kedok untuk melanggengkan ideologi sekuler kapitalisme dan pemikiran derivatnya, seperti pluralisme, liberalisme, dan sebagainya.

Islam adalah sistem kehidupan menyeluruh untuk kebaikan umat manusia, sistem yang berasal dari Sang Pencipta manusia yakni Allah SWT. Kaum muslim harus berjuang untuk mengembalikan kemurnian ajaran Islam dengan menjadikan Al-Qur’an dan Sunah sebagai panduan hidup yang sempurna. Tidak perlu mencari panduan hidup lainnya, apalagi berkiblat pada ide-ide yang diusung oleh Barat. Cara mengembalikan kemurnian ajaran Islam ialah dengan mengikuti sebagaimana yang pernah rasulullah contohkan. Yakni pembinaan intensif, berdakwah mencerdaskan umat dengan pemikiran Islam yang khas, dan berjuang bersama mengupayakan adanya sistem islam yang mampu melindungi umat dari berbagai paham yang bertentangan dengan Islam.

Dengan sistem Islam, umat akan terbebas dari berbagai macam penjajahan, baik penjajahan ekonomi, pendidikan,politik, maupun pemikiran, dan dengan sistem Islam pula, dakwah Islam akan tersebar ke seluruh penjuru dunia dan umat bersatu di bawah naungannya.(**)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *