Moderasi beragama ini sejatinya bertujuan untuk merosotkan makna Islam dengan menyandingkannya dengan paradigma sekuler kapitalisme. Moderasi beragama ini adalah proyek yang di ciptaan Barat untuk mencegah kebangkitan Islam. Dengan adanya moderasi beragama ini, Barat berusaha melakukan deideologi Islam, yakni mereduksi Islam sebagai ideologi yang harus dimiliki setiap muslim. Dan apabila ada seorang muslim yang menjadikan Islam sebagai ideologi, maka muslim tersebut akan dianggap radikal. Oleh Barat dan pengikutnya, ini dianggap sangat berbahaya bagi keberlangsungan ideologi sekuler kapitalisme yang hampir sedunia menganut-nya.
Moderasi beragama ini sesungguhnya sejalan dengan rekomendasi RAND Corporation, sebuah lembaga think tank yang berpusat di Amerika. Mereka menandai kelompok Islam menjadi 4 empat bagian kelompok, yakni Islam fundamental/radikal, Islam tradisional, Islam moderat, dan Islam liberal. Dan 4 empat kelompok bagian ini pun diberlakukan dengan cara yang berbeda-beda
Terhadap kelompok radikal/fundamental, Barat sangat mewaspadai dan memusuhinya. Kelompok ini menentang produk dan pemikiran Barat, serta mengharapkan tegaknya syariat Islam secara kaffah dalam negara sehingga mereka harus diwaspadai, dikerdilkan, dijauhi dan dibunuh karakternya, pun dikucilkan dari masyarakat muslim.
Ada pula kelompok tradisional, mereka menginginkan syariat Islam di terapkan dalam negara, tapi disisi lain mereka menerima demokrasi sebagai sistem pemerintahan saat ini. Terhadap kelompok ini, Barat mencoba mengadu domba-nya dengan kelompok Islam yang fundamental sehingganya kaum muslim tidak akan bersatu dalam upaya menegakkan syariat Islam.
Pun ada juga, kelompok moderat dan liberal, kelompok ini sangat disukai dan dirangkul oleh barat. Kelompok ini pun sangat terbuka dan menerima ide-ide yang diusung oleh Barat. Terhadap kelompok ini, Barat memberi ruang yang sangat luas dalam dialog, menyoroti tokoh-tokohnya, mendukungnya dengan dana, melibatkannya dalam pertemuan apa pun itu dengan tujuan mengampanyekan wajah Islam yang sesuai kemauan Barat, bahkan memberi mereka gelar kehormatan yang dapat mengambil hati umat dan menjadi panutan mereka.
Pada akhirnya, dengan rekomendasi tersebut, Barat berhasil menyuntikkan dan menyebarkan luaskan Islam moderat ke negeri-negeri muslim, termasuk Indonesia. Sehingga lahirlah penetralan melalui moderasi beragama. Yang dari moderasi beragama ini sejatinya tidak ada bedanya dengan membentuk muslim moderat.
Ini adalah cara Barat dalam menerapkan sekularisasi Islam dengan cara mengubah cara pandang muslim dalam beragama, sehingganya menjauhkan muslim dari gambaran Islam hakiki. Oleh karenanya, moderasi beragama adalah arti lain dari Islam moderat yang harus ditolak karena ide-nya berasal dari produk pemikiran Barat yang tidak sejalan dengan Islam.