BOLSEL|mediasulutgo.com– mediasulutgo.com Penetapan tersangka terkait kasus pertambangan emas tanpa izin (Peti) Rata ulang masih menjadi misteri, Rabu (31/07/24)
Pasalnya sudah hampir sebulan lebih proses penyelidikan tragedi maut yang terjadi di pertambangan emas tanpa izin Rata ulang belum membuahkan hasil, sehingga menjadi bahan hangat di kalangan aktivis dan pemerhati lingkungan Bolaang Mongondow Raya.
Sementara itu sudah beberapa saksi telah di panggil oleh penyidik, Selain HM alias Tumbe yang diduga kuat pemilik lubang maut itu, Nama pasangan suami istri berinisial LM alias Lin (35) bersama suaminya H alias Har juga tak luput dari panggilan penyidik.
Menyikapi kasus tersebut, Robby Manery selaku Kordinator Wilayah (Korwil) Gerakan Masyarakat Perangi Korupsi (GMPK) dengan tegas akan mengawal kasus Peti Rata ulang sampai tuntas.
” Saya meminta kepada Aparat Penegak Hukum dalam hal ini Penyidik Polsek Pinolosian agar segera menahan para TSK di lokasi PETI Rata olang”, ucap Robby.
Kasus ini sudah sebulan lebih berproses tetapi terduga pemilik lubang maut masih sakti dan terkesan kebal hukum.
“Saya mendengar info jika dalam kasus ini ada upaya Restoratif Justice (RJ), Saya perlu sampaikan bahwa yang namanya PETI tidak ada istilah RJ karena yang jadi korban adalah Negara. Baik pelaku ataupun korban keduanya sama sama Pelaku PETI, ” ungkap Robby.
Roby juga menambahkan bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan menyurat ke Mabes polri dan Gakkum KLHK terkait kasus ini.
Sementara itu Kapolsek Pinolosian Ipda Tedd Ramon Mandagi SH Saat di konfirmasi mengatakan, Proses penyidikan masih sementara berproses dan kami akan menghadirkan saksi ahli. Intinya kata Mantan Kanit Tipidter Polres Kotamobagu penyidik terus mengembangkan penyelidikan kasus ini.
”Mohon bersabar, Kami tetap fokus dan konsisten pada penyelidikan kasus ini. Mudah mudahan dalam waktu dekat sudah ada tersangka yang kami tetapkan, ” Ujar Tedd. (*/Vijay)
