Diselamatkan Uang Rakyat, Rakyat yang Diuntungankan?
Krisis Garuda Indonesia akibat akumulasi utang yang menumpuk hingga justru menunjukkan kesalahan dalam pengelolaan industri vital negara. Selama tidak ada perubahan paradigma pengelolaan, berbagai skenario baik restrukturisasi utang dan mempailitkan utang dengan digantikan oleh maskapai lain sebagai maskapai resmi negara (flag carrier) bukanlah solusi. Sejak awal, BUMN dikelola sesuai dengan prinsip-prinsip kapitalisme-neoliberal. Dimana aset-aset strategis BUMN diperjualbelikan dengan mudah. Siapa yang memiliki modal besar adalah pemilik sebenarnya, dan negara hanya bertindak sebagai regulator, membuka jalan bagi perusahaan untuk menguasai aset strategis negara.
Oleh karena itu, BUMN bukan lagi milik negara, melainkan dikelola oleh segelintir orang sesuka hati. Ketika BUMN untung, merekalah yang menikmatinya. Sedangkan ketika mereka merugi dan terlilit hutang, rakyatlah yang dipanggil untuk menyelamatkan BUMN. Dan sayangnya, masyarakat belum pernah menikmati pelayanan terbaik dari BUMN. Inilah wajah asli sistem kapitalis dengan menjalankan konsep hurriyyah milkiyyah (kebebasan kepemilikan). Konsep dimana telah membebaskan manusia memiliki apa pun dengan sebab kepemilikan apa pun.