BOLSEL| mediasulutgo.com– Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) melakukan Kunker ke Kabupaten Bolmong Selatan, dalam rangka peninjauan wilayah relokasi bagi korban terdampak erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Tagulandang.
Menurut Menteri AHY, kedatangannya tersebut merupakan hasil rapat bersama Presiden Joko Widodo serta Pemprov Sulut dan jajaran Kementerian ATR/BPN.
“Tentunya kunjungan hari ini merupakan tindak lanjut dari rapat terbatas bersama Presiden Jokowi serta pihak-pihak terkait, untuk bagaimana menyikapi nasib para korban terdampak yang diakibatkan oleh erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro,” kata AHY
AHY mengungkapkan, kedatangan pihaknya tersebut di Kabupaten Bolsel, guna memastikan kesiapan serta kepastian lahan yang direncanakan untuk dijadikan sebagai area relokasi bagi warga korban bencana alam erupsi Gunung Ruang beberapa waktu lalu.
“Kunjungan ini tentunya sebagai langkah awal persiapan relokasi. Dimana kami dari Kementerian ATR/BPN harus memastikan secara langsung apakah status lahan ini bermasalah atau tidak, baru kemudian bisa diterbitkan sertifikat sebagai kepastian hukum untuk disegerakan dibangun tempat hunian,” ungkapnya
Dirinya menyebutkan, sebanyak 301 Kepala Keluarga (KK) akan dipindahkan dari Kepulauan Tagulandang menuju Desa Modisi, Kecamatan Pinolosian Timur, Kabupaten Bolsel.
“Nantinya 301 KK ini akan diberikan lahan seluas 10 Ha untuk kemudian dibuatkan tempat hunian yang baru. Yang dimana masing-masing kepala keluarga akan mendapatkan lahan seluas 200 M2,” ungkapnya.
“Kebetulan saya juga sudah berkoordinasi dengan pak Menteri PUPR terkait pembangunan hunian baru bagi korban terdampak erupsi,” tambahnya.
Sementara itu, Bupati Bolsel Iskandar Kamaru memastikan bahwa lahan yang terletak di Desa Modisi’ tersebut tidak berstatus sengeketa, sehingga cocok untuk dijadikan sebagai wilayah relokasi.
Iskandar Kamaru menambahkan, Pemda Bolsel dengan sangat terbuka menerima rencana pemerintah pusat untuk menjadikan Kabupaten Bolsel sebagai tempat migrasi para korban erupsi Gunung Ruang.
“Karna ini misi kemanusiaan, maka saya dan pak Wakil Bupati beserta seluruh masyarakat Bolsel menyambut baik apa yang menjadi keputusan pemerintah berkaitan dengan rencana relokasi ini,” ucap Bupati.
Bupati menambahkan, sebagian besar penduduk di Desa Modisi merupakan suku Nusa Utara. Sehingga, secara umum bisa menyesuaikan dengan kehidupan dari daerah asalnya.
“Begitu juga dengan kondisi geografisnya yang terletak di pesisir pantai dan area pegunungan. Jadi para warga relokasi nantinya bisa menyesuaikan mata pencaharian masing-masing,” pungkasnya.(*)