GORONTALO, mediasulutgo.com – Secara umum, anak muda Gorontalo tak asing lagi dengan wisata pantai Kurenai yang terletak di Desa Botu Barani, Kecamatan Kabila Bone, Kabupaten Bone Bolango.
Pantai dengan pasir putihnya nan lembut, air lautnya yang biru dan deretan bebatuan pemecah ombak serta beberapa pepohonan yang menantang terik mentari, memanjakan jiwa dari segala kepenatan hidup.
Suasana pantai yang tak terlalu ramai ini, dapat memberikan ketenangan kepada setiap pengunjungnya.
Untuk biaya masuk di pantai ini, gratis. Namun ketika keluar, kita akan diminta biaya sebesar Rp.5 ribu oleh penjaga pantai.
Pada malam hari, pantai ini akan ditutup pada pukul 20.00 WITA. Sebelum pintu gerbangnya ditutup, penjaga pantai akan mengecek dan menyuruh pengunjungnya agar segera pulang.
Agung Abjul, seorang pemuda dari Bengawan Solo, Kota Gorontalo mengungkap kunjungannya di pantai tersebut hanya di sore hari.
“Saya lebih suka sore berada di sini, mataharinya bersahabat, tidak panas,” kata Agung kepada Media Sulutgo, Sabtu (06/02).
Bagi Agung, berada di pantai ini dapat mengibur suasana hati, pikiran, dan kejenuhan.
“Sering saya berkunjung di sini, sudah banyak kali,” ujar Agung.
Senada dengan itu, pemuda asal Kelurahan Luwoo, Kabupaten Gorontalo Defriyanto Badaru menuturkan hal yang sama.
“Manfaat berkunjung bisa bikin pikiran jadi tenang. Saya sering juga berkunjung di sini,” kata Defri
Baginya, untuk merefresh otak dari banyaknya tugas kuliah, harus meluangkan waktu untuk santai di Kurenai.
Selain itu, satu di antara Mahasiswi Gorontalo, Firati Koem berucap alasannya berkunjung di Kurenai ini karena ingin bersama teman-temannya.
“Senang rasanya bisa foto-foto di sini dengan teman, apalagi kalau mataharinya mulai tenggelam,” tutur Fira.
Mahasiswi ini, sudah sering berkunjung di Kurenai bersama temannya.
“Biasanya teman-teman yang ajak, adakalanya saya sendiri juga yang ajak” kata Fira. (Yusran)