Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKOTA GORONTALOSOSIAL BUDAYA

Menapaki Keeksotisan Wisata di Atas Persawahan

×

Menapaki Keeksotisan Wisata di Atas Persawahan

Sebarkan artikel ini

GORONTALO, mediasulutgo.com Akan merasakan keindahan yang tak terkira jika berkunjung di wisata yang langka, seperti destinasi wisata yang terletak di Desa Huntu Selatan, Kabupaten Bone Bolango. Lokasinya tepat berada di atas lahan para petani padi.

Untuk masuk di tempat ini, per-orang akan menyuguhkan Rp 5.000 kepada penjaganya sebagai biaya karcis masuk dan keluar. Jika kita mulai masuk, akan melintasi jembatan kecil terbuat dari bambu dan kayu, yang panjangnya sekitar 250 meter disertai beberapa belengkokan. Nampak di bawah jembatan ini kehijauan padi-padi yang sedang mekar dalam perairannya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Saat tiba di ujung timurnya, tinggal memilih satu di antara tuju petak tempat duduk untuk bersantai sembari menikmati beberapa jenis bunga yang nuansanya ikut mewarnai keindahan setiap kolong. Beberapa menit kemudian, akan ditanya oleh pelayan setempat terkait jenis makanan dan minuman yang kita sukai.

Usai Magrib, mata akan terkejut tatkala melihat setiap kerlap-kerlip lampu yang perlahan mulai menghiasi ruasnya jembatan sawah ini. Di beberapa ruas jalan, langkah kaki akan terhenti dikarenakan terhalang oleh orang-orang berswafoto, seperti yang dilakukan oleh seorang warga Kelurahan Buluide, Kecamatan Kota Barat, Iskandar Golo.

Suasana destinasi wisata pertanian Huntu Selatan di sore hari. (Foto: Yusran/Media Sulutgo)

“Silahkan lewat dulu,” kata Iskandar kepada Media Sulutgo, Minggu (07/02) malam.

Iskandar menuturkan ini merupakan kunjungan perdananya di destinasi ini. “Saya ke sini dengan teman-teman tenaga pendidik (Guru) di SMP Moosalamati,” ujar Iskandar.

Iskandar menjelaskan dirinya sebelumnya bersama teman-teman dari Rumah Sakit (RS) Toto, terus dapat info, katanya ada wisata sawah yang unik di sini. “Ya, di sini bisa menghilangkan stress dari banyaknya pekerjaan yang menumpuk,” ucap Iskandar.

Menurutnya, wisata ini mungkin yang pertama kali dibuat di Gorontalo, karena berada di tengah sawah. “Orang Gorontalo itu lebih banyak suka dengan wisata seperti ini, banyak warna lampunya,” ungkap Iskandar.

Selain Itu, warga asal Kelurahan Dulalowo Timur, Kecamatan Kota Tengah, Rofika Katili dan Nata Katili berucap hal yang sama. “Baru kali ini kami berkunjung di sini. Saya bersama kakak, adik dan papa,” kata Fika.

Untuk Nata Katili, ia merasakan nuansa keindahan yang baru dikarenakan suasana malamnya berbeda. Ke depannya, wanita ini katanya akan berkunjung lagi di sini.

Salah satu pengunjung destinasi Wisata Sawah Huntu Selatan. (Foto: Istemwa)

“Lokasinya alami di tengah-tengah sawah. Di sini spot sunsetnya bagus, dapat,” tutur Nata.

Di sisi lain, warga asal Telaga, Kabupaten Gorontalo, Melisa Jakaria berkata hal yang berbeda. “Saya sudah dua kali berkunjung di sini,” kata Lisa.

Pada kunjungan pertamanya, Lisa ditemani oleh suami dan saudara sepupunya. Sedangkan kunjungan kedua ini, kata Lisa tanpa suami, tetapi dengan para sepupunya saja.

“Kebetulan ada ulang tahun anaknya teman saya di sekitar sini. Selagi dekat, pasti singga,” tutur Lisa.

Lisa mengungkap para sepupunya itu belum pernah ke lokasi wisata ini. Jadi, mereka diajaknya untuk menikmati destinasi ini. “Lampunya ini yang bikin gagah” tandas Lisa. (Yusran)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *