Scroll keatas untuk lihat konten
OPINIHEADLINES

Masyarakat Makin Liberal, Non Biner Makin Eksis

×

Masyarakat Makin Liberal, Non Biner Makin Eksis

Sebarkan artikel ini
Non Biner
Illustrasi (Foto: Istimewah)

Ketidaktegasan penegak hukum dalam menangani kasus serupa juga menjadi alasan maraknya kasus seperti ini seolah bagaikan air mengalir tiada henti, tidak heran jika hal semacam ini terus terjadi, adanya pilih-pilih dalam menangani kasus pun menjadi ciri khas yang sudah melekat pada pemerintah apalagi penegak hukum. Dibuktikan dengan kasus-kasus besar yang melibatkan orang dengan kedudukan tinggi akan ditangani lebih dulu dibandingkan dengan kasus-kasus para rakyat kecil hingga bisa tidak ditangani sama sekali.

Lebih parahnya, sistem Pendidikan saat ini pun seolah acuh dengan fenomena ini terkhusus dilingkungan perkuliahan. Kampus yang seharusnya menjadi wadah yang mampu memfilter hal semcam ini justru malah sebaliknya. Sehingga sudah bukan menjadi pertanyaan lagi why kasus-kasus semacam LGBT maupun Non-Biner ini terus terjadi. Kampus seharusnya mampu memfilter pemikiran-pemikiran yang rusak seperti ini dengan melarang civitas academica kampus terlibat dengan pelaku LGBT, melakukan kegiatan intra dan extra kampus serta menggalakkan kegiatan keagamaan rohis kampus. Upaya seperti ini diharapkan mampu untuk diterapkan namun sayang sampai dengan saat ini justru yang terjadi diluar dari yang diharapkan, pemahaman akan kebebasan dalam bertindak telah menguasai pemikiran masyarakat saat ini termasuk para generasi muda.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Munculnya perilku menyimpang LGBT dan Non-biner ini pun bisa dipengaruhi oleh faktor lingkungan, kesalahan memilih teman bisa berdampak sangat besar bagi pribadi seseorang. Lingkungan sangat berpengaruh besar dan ditambah dengan masuknya pengaruh barat diindonesia juga bisa menyebabkan perilaku menyimpang ini terjadi. Mengikuti sesuatu yang dilumrahkan dinegara barat seolah sudah menjadi trend baru dinegeri kita saat ini meskipun Indonesia sendiri dengan keras menolak perilaku menyimpang ini. Selain itu, faktor keluarga juga memiliki andil besar dalam perilaku menyimpang ini. Adanya rasa trauma seorang anak perempuan kepada ayahnya yang berbuat kasar kepadanya misalnya, bisa menjadi pemicu si anak membenci lawan jenisnya dan alhasil dia memilih hidup sebagai LGBT akibat trauma yang dialaminya tersebut. Oleh karena itu, peran dalam keluarga juga sangat diperlukan. Keluarga yang harmonis, rukun dan tenteram akan menjadi dorongan anak untuk tumbuh normal dan wajar serta jauh dari perilaku menyimpang ini. Tidak lupa orang tua juga harus memberikan Pendidikan agama dan moral kepada anaknya disamping memberikan Pendidikan umum sehingga si anak bisa menjadi generasi yang tidak hanya berintelektual tetapi juga berakhlak.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *