GORONTALO, mediasulutgo.com — Badan Eksekutif mahasiswa (BEM) Universitas Gorontalo menilai, pemerintah Tidak Konsisten Dalam Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
Hal itu menyusul masuknya sejumlah WNA ke indonesia yang diantaranya 6 WNA asal China ke Gorontalo, dengan menggunakan pesawat Batik Air melalui Bandara Djalaludin Gorontalo.
“Sangat disayangkan, masyarakat lokal, serta Pedagang Kaki Lima (PKL) yang sedang mencari kebutuhan hidupnya demi menghidupi keluarga mereka malah dibubarkan oleh aparat penegak hukum dengan dalih PPKM. Namun WNA asal Cina yang kita ketahui bersama asal Virus Covid-19 ini dari Cina tetapi malah WNA asal Cina di biarkan masuk ke Gorontalo,” ucap Ketua BEM UG, Abdul Sarif kepada mediasulutgo.com, Minggu (11/7/2021)
“Ini membuktikan konsistensi kinerja pemerintah dalam upaya penerapan PPKM Mikro seolah menyudutkan masyarakat lokal,” lanjut Sarif.
Selain itu Sarif juga meminta kepada pihak Imigrasi Gorontalo untuk mengidentifikasi terkait kelengkapan administrasi ke 6 WNA asal Cina itu.
“Pihak Imigrasi Gorontalo harus menyelidiki keabsahan berkas khususnya paspor ke 6 WNA tersebut, jika terbukti melanggar ketentuan hukum maka Wajib diberikan sangsi sesuai ketentuan dalam undang-undang yang berlaku,” tegasnya. (YVG)