Komersialisasi Pendidikan
Menerabas pendidikan tinggi adalah cita-cita setiap insan. Sayang seribu sayang melonjaknya biaya di pendidikan tinggi mengubah segalanya. Bukan hanya itu, pendidikan kini menjadi lahan bisnis para korporasi. Terbukanya jalan kerja sama antara pendidikan tinggi dan swasta membuat dunia pendidikan berorientasi profit. Di sinilah titik kritis konsep triple helix yang menggabungkan unsur akademik, bisnis dan pemerintah (Academic, Business, and Government). Ini adalah prinsip penyelenggaraan pendidikan dan merupakan resep yang berasal dari Barat.
Terlebih lagi, konsep ini bersenyawa dengan konsep World Class University (WCU) yang ramai digaungkan selama satu dekade terakhir. Salah satu standar PT yang layak disebut WCU adalah PT berbadan hukum.
Paradigma pendidikan dalam ideologi kapitalisme secara fulgar dan bar-bar direstorasi hanya untuk kepentingan pemodal-pemodal asing, liberalisasi dunia pendidikan yang menjurus pada privatisasi pendidikan telah menyebabkan kian dalamnya komersialisasi yang merajalela dalam dunia pendidikan. Liberalisasi yang telah diterapkan di Indonesia, telah menggeret sektor-sektor penting yang menguasai hajat hidup orang banyak (rakyat) dikomersialisasi atau diperdagangkan.
Dunia pendidikan yang sejatinya merupakan sektor publik yang harus dijamin aksesnya secara luas dan terbuka, tidak terhindarkan dari jeratan liberalisasi yang terikat dalam berbagai skema perdagangan dan jasa. Inilah wujud nyata liberalisasi pendidikan.
Pemerintah berlepas dalam mengurusi kebutuhan rakyat terhadap pendidikan. Negara mengalihkan perannya ke pihak swasta dan mendudukkan diri sebagai regulator saja. Berdalih mewujudkan pendidikan bertaraf internasional, pemerintah menyerahkan dunia pendidikan dalam lingkaran bisnis para korporasi.
Alhasil biaya pendidikan yang mahal ini membuat orientasi hidup serta idealitas mahasiswa berubah. Kurikulum yang begitu padat, mahasiswa berubah menjadi sosok study orientied, mengejar deadline kuliah dan berharap besar mendapat pekerjaan yang layak untuk mengganti biaya pendidikan yang telah dikocorkan.
Tidak heran, jika mahasiswa saat ini tidak lagi tertarik dengan masalah-masalah di luar dirinya. Mahasiswa tidak ada waktu lagi untuk memikirkan masalah-masalah yang menyangkut masyarakat apalagi memikirkan sebuah pergerakan dan perubahan di tengah-tengah masyarakat. Akibatnya mahasiswa berubah menjadi sosok yang pragmatis.