Makin Berat! Beban Orang Tua Untuk Biaya Kuliah
Oleh : Ayu Moidady (Mahasiswa Teknik Arsitektur)
OPINI, mediasulutgo.com — Perguruan tinggi ialah wadah untuk mencetak para intelektual maupun cendikiawan muda. Mahasiswa memiliki segudang predikat yang melekat pada dirinya, mulai dari agent of change, stock iron, guardian of value hingga social control.
Mahasiswa dididik menjadi poros berkembangnya suatu bangsa dan diharapkan juga menjadi pemimpin di masa depan. Oleh sebab itu banyak orang tua yang ingin sekali melanjutkan anaknya ke jenjang perguruan tinggi namun karena keterbatasan ekonomi, membuat pupus harapan untuk melanjutkan pendidikan anaknya. Karena Impian tersebut masih belum bisa diraih, disebabkan terdapat kontradiksi antara harapan dengan kenyataan.
Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Yusuf Macan Effendi mengakui memang biaya kuliah di tanah air saat ini masih terbilang mahal. Dede Yusuf mengungkapkan, banyak orang tua tak melanjutkan studi kuliah sang anak lantaran benturan biaya apalagi prodi-prodi favorite seperti teknik dan kedokteran. Biaya mahal tersebut, kata Dede Yusuf, tidak cukup tertutupi dengan sejumlah program pemerintah baik dari beasiswa Kartu Indonesia Pintar atau KIP.
“Iya memang biaya kuliah masih mahal, banyak orang tua yang tidak melanjutkan anaknya kuliah karena benturan biaya,” ungkap Dede, Sabtu,(30/7/2022). (kedaipena.com).
Belum lagi media sosial belakangan ini tengah viral, mengenai tingginya biaya masuk universitas melalui seleksi mandiri. Adapun informasi ini banyak beredar di media sosial, termasuk Twitter. Salah satunya akun Twitter @mudirans yang mengunggah foto berisi persyaratan Jaminan Kemampuan Keuangan (JKK) bagi calon mahasiswa Institut Teknologi bandung (ITB) pada sabtu (18/07/2020) Dalam JKK tersebut orang tua atau wali mahasiswa wajib mencantumkan rekeningnya dengan nominal Rp100 juta. (kompas.com).
Terkait hal ini, Konsultan Pendidikan dan Karier Ina Liem menyampaikan bahwa penyebab mahalnya biaya masuk jalur seleksi mandiri di universitas disebut karena beberapa universitas negeri tengah didorong untuk berbadan hukum. (Kompas).