Scroll keatas untuk lihat konten
OPINIHEADLINESHUKRIM

Fenomena Kriminalitas: Bukti Kelalaian Negara Dalam Mengurusi Rakyat

×

Fenomena Kriminalitas: Bukti Kelalaian Negara Dalam Mengurusi Rakyat

Sebarkan artikel ini
Kriminalitas
Illustrasi
Kurangnya kesadaran

Hampir setiap hari kita dibuat tercengang dengan berita kriminalitas. Lebih mengagetkan lagi jika tindakan kriminal tersebut dilakukan para remaja. Terjadi pergeseran yang luar biasa. Jika dahulu remaja nakal identik dengan menjahili teman, sekarang mewujud dalam perundungan atau hingga memakan korban jiwa.

Dahulu pula, remaja nakal identik dengan saling mencela secara verbal. Kini celaan bisa berubah menjadi pembunuhan. Jika dahulu remaja nakal memukul seorang teman, hari ini bisa bergeser menjadi tawuran antar pelajar dan pengeroyokan yang berujung kematian.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Jika kekayaan alamnya melimpah, tetapi manusianya diliputi kebodohan dan kejumudan, kekayaan itu hanya akan menjadi kutukan. Ini karena kualitas manusia berperan membentuk capacity of agency yang mengarahkan pembangunan wilayah dan pengelolaan kekayaannya.

Kebodohan dan kejumudan yang menimpa masyarakat merupakan jalan lempeng bagi para penjarah dan penjajah menguasai negeri yang kaya ini. Memang masyarakat masih terlibat dalam hiruk-pikuk pembangunan, tetapi posisi mereka sama dengan variabel input lainnya dalam kegiatan produksi. Mereka sebatas pekerja dan tetap buta dengan kondisi yang ada di depan mata.

Sifat individualis yang dimiliki setiap masyarakat menyebabkan interaksi sosial berjalan nyaris tanpa kontrol. Tidak ada aktivitas saling mengingatkan dalam perkara kebaikan. Jika pun ada, respons sesama individu sebatas formalitas.

Akibatnya, pergaulan bebas meluas, kriminalitas tumbuh subur, sedangkan sensitivitas dalam kehidupan bermasyarakat seolah hilang. Diamnya masyarakat saat kriminalitas terjadi di depan mata makin mengukuhkan parahnya sistem sosial masyarakat sekuler.

Sungguh, kondisi ini secara tidak langsung memberikan iklim kondusif bagi merebaknya berbagai kejahatan. Hidup seolah di alam rimba ‘yang kuat dapat dengan mudah memangsa yang lemah’.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *