LIMBOTO, mediasulutgo.com — Ditengah pandemi covid-19 saat ini banyak pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) mengalami penurunan penghasilan. Mensiasati hal tersebut, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Gorontalo (Kabgor), Fory Naway mengajak para pelaku IKM manfaatkan Platform Digilal agar produktifitas IKM tetap berjalan meskipun saat ini Kabgor masih dilanda pandemi covid-19.
Fory mengatakan, bahwa hal ini juga sebagai tindaklanjut dari Dekranas Pusat untuk mendongkrak ekonomi para pelaku IKM melalui aplikasi online. Mengingat juga saat ini potensi pemasaran secara online lebih banyak diminati terlebih khusus saat pandemi covid-19.
“Mereka harus berorientasi dan memegang peran tentang penguasaan digital atau IT. Ini merupakan pasar tercepat dan kapan, kemana saja bisa terjangkau dan pelaku IKM sudah harus stay dengan permintaan barang atau produk itu” Ungkap Fory saat melakukan peninjauan dibeberapa IKM di Kabupaten Gorontalo kemarin. Selasa (07/07/2020)
Ia juga mengatakan, para pelaku IKM sebenarnya ingin memasarkan produk merek secara online, akan tetapi sering terkendala dengan permintaan barang dari pasar yang tidak terpenuhi. Untuk itu Fory meminta agar pelaku IKM dapat mempersiapkan terlebih dahulu barang yang akan dipasarkan sebelum dijual di Flatform Digital.
Ia meminta agar para pelaku IKM dapat menambah sumber daya manusia (SDM) khusus untuk pemasaran secara online, selain itu juga meningkatkan produksi juga harus diperhatikan.
“Harapan dari digital itu kita lebih meningkatkan kapasitas produksi, kita lebih banyak memproduksi barang-barang sesuai permintaan. Jangan hanya mempromosikan saja tapi ketika diminta kita tidak siap” Papar Fory
Agar hal tersebut dapat tercapai, Fory berencana akan membuat pelatihan khusus untuk para pelaku IKM dalam penguasaan IT, agar pemasaran dapat dijalankan dengan baik dan benar.
Lebih lanjut, ia meminta pelaku IKM dapat memperhatikan kualitas produk, serta masa kadaluarsa produk itu sendiri, utamanya untuk produk-produk yang dipasarkan diluar daerah yang masa kadaluarsanya harus diperhatikan dengan baik.
“Program pelatihan sebagai akses pemberian ruang kepada masyarakat atau pelaku IKM untuk tidak terjebak pada sikap monoton produk. Sekali diminta dan kadang tidak untuk mempertimbangkan masa ekspayernya. Inilah tugas kami Dekranasda sebagai wadah untuk menjembatani seluruh pelaku usaha baik usaha kecil menegah sampai keatas, dan kami mitra bukan saja di daerah tapi mencakupi seluruh lintas sektor” Tutup Fory. (Iyal)
