GORONTALO, mediasulutgo.com — Polemik di internal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Gorontalo kembali mencuat. Setelah sebelumnya diguncang isu pencopotan Kris Wartabone dari posisi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Gorontalo, kini rapat internal fraksi partai tersebut di DPRD Gorontalo berujung deadlock. Rapat yang digelar di Gedung Botu hampir berakhir dengan bentrokan fisik antara dua kader partai.
Menurut informasi yang dihimpun oleh media, ketegangan terjadi ketika Sekretaris Fraksi PDIP, Wahyudin Moridu, merasa tersinggung dengan pernyataan Ance Robot. Ance, dalam rapat tersebut, menyampaikan keluhannya terkait masa kepemimpinan sebelumnya di mana ia merasa “terkekang”. Pernyataan ini memicu reaksi keras dari Wahyudin, dan suasana rapat menjadi tidak terkendali.
Saat dihubungi media, Rian Nteseo, Ketua sayap pemuda PDIP, yang juga jurubicara Kris Wartabone memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
“Benar, kami sudah menerima laporan mengenai insiden yang terjadi dalam rapat fraksi semalam. Kebetulan saya sedang menemani Pak Kris di Bone Pesisir dalam agenda pertemuan dengan tokoh nelayan setempat,” ujar Rian.
Rian, menegaskan bahwa dinamika yang terjadi di internal fraksi saat ini bukan lagi tanggung jawab Kris Wartabone, mengingat beliau telah dicopot dari jabatan Ketua DPD. Namun, Kris tetap merasa prihatin atas konflik yang terjadi di antara para kader partai.
“Darah Marhaen dalam diri Pak Kris sangat kental, sehingga beliau ikut sedih melihat kader-kadernya tidak lagi solid,” imbuh Rian.
Rian juga menyinggung pernyataan Ance Robot yang mengkritik kepemimpinan Kris Wartabone di masa lalu. Menurutnya, meskipun kritik terhadap kepemimpinan adalah hal yang biasa dalam politik, penilaian Ance dianggap kurang objektif.
“Pak Kris sudah memaafkan segala tuduhan yang dilontarkan. Namun, mungkin Ance lupa bagaimana Pak Kris pasang badan untuk membelanya saat ia terkena kasus hukum, bahkan hingga mengangkat istrinya menjadi Ketua DPC,” jelas Rian.
Rian mengingatkan bahwa seharusnya para wakil rakyat lebih mengutamakan kepentingan masyarakat daripada terlibat dalam konflik personal dan kritik terhadap masa kepemimpinan sebelumnya.
“Fokus kita seharusnya pada pengentasan kemiskinan dan memperjuangkan nasib wong cilik, seperti ajaran Bung Karno. Masyarakat miskin di Gorontalo masih sangat banyak, jadi jangan habiskan waktu untuk curhat soal jabatan,” tegas Rian.
Menutup pernyataannya, Rian menyampaikan pesan dari Kris Wartabone kepada seluruh kader PDIP untuk tetap sabar dan menahan diri dalam menghadapi situasi ini. “Roda politik terus berputar, semoga semua kader bisa menahan diri dan tetap solid,” tutupnya. (*)