LIMBOTO, mediasulutgo.com — Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gorontalo, Nelson Pomalingo dan Hendra Hemeto memilih melakukan kampanye secara daring atau online. Hal ini dilakukan karena mengingat saat ini masih dalam pandemi covid-19.
Menurut Nelson, jika mereka melakukan kampanye tatap muka dengan masyarakat, tidak menutup kemungkinan akan banyak orang terpapar virus. Kampanye daring ini kata dia, juga demi keselamatan seluruh masyarakat.
“Jadi kampanye online ini kami lakukan karena saat ini masih pandemi covid-19. Diseluruh dunia ini termasuk Indonesia masih dilanda virus ini, walaupun zonanya berbeda-beda. Oleh karena itu, demi keselamatan semua rakyat, maka kampanye secara virtual ini kami lakukan” ungkap Nelson usai kampanye Online di Media Center NDH, Kecamatan Telaga Biru kemarin. (01/10/2020).
Kampanye yang dilakukan paslon nomor urut 2 ini mengacu pada penerapan protokol kesehatan yang diberlakukan saat ini. Kampanye ini dapat meminimalisir kerumunan orang yang berpotensi menyebarkan virus corona.
Tidak menutup kemungkinan jika nantinya paslon yang diusung partai Golkar dan PPP ini melakukan kampanye secara tatap muka, mereka mengaku tetap akan memperhatikan dengan benar penerapan protokol kesehatan.
“Sekalipun nantinya mungkin kami akan melakukan kampanye secara konvesional atau tatap muka, kami tetap akan benar-benar memperhatikan penerapan protokol kesehatan. Tim kami sangat menjunjung tinggi protokol kesehatan dan keselamatan rakyat” terang Nelson.
Nelson yakin, kampanye secara online ini dapat lebih mendekatkan diri kepada rakyat. Mengingat saat ini masyarakat Kabupaten Gorontalo banyak yang sudah memiliki handphone dan tau menggunakan sosial media (Sosmed).
“Kampanye online ini menjadi makna dari visi kami, yaitu rakyat itu harus sehat. Saya yakin banyak masyarakat yang punya handphone dan tau menggunakan sosmed, maka ini kita optimalkan” kata Nelson.
Untuk daerah yang minim akses internet, Nelson mengaku akan mendatangi mereka secara langsung dan melakukan kampanye dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat, dan melihat daerah itu masuk dalam zona berbahaya atau tidak.
“Kalau ada daerah yang tidak bisa dijangkau oleh IT, maka kami tetap akan melakukan kampanye secara tatap muka, dengan tentunya memperhatikan protokol kesehatan dan melihat zona daerah itu” tutup Nelson. (Iyal)
