BOALEMO, mediasulutgo.com – Pimpinan Bawaslu Kabupaten Boalemo, Yuyun Antu SE, mengungkap dua hal penyebab tingginya angka Money Politik dalam pesta demokrasi.
“Pertama, ketidaktahuan masyarakat terhadap demokrasi yang sebenarnya. Kedua, masalah ekonomi masyarakat,” kata Yuyun saat Sosialisasi Kepemudaan yang bertajuk Membangun Semangat Demokrasi Pemuda dalam Menyongsong Revolusi Industri 4.0, oleh Forum Mahasiswa Botumoito, Selasa (09/02) di Kantor Camat Botumoito.
Masalah demokrasi kepemiluan, menurutnya Bawaslu Boalemo akan bergerak bersama Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Gorontalo dan mitra lainnya dalam perbaikan demokrasi.
“Namun masalah ekonomi masyarakat, perlu kiranya peran Pemerintah Daerah agar cepat mengatasinya,” tutur Yuyun.
Sementara itu, Koordinator JPPR Gorontalo, Guslan Batalipu menuturkan secara umum, kedua hal tersebut tidak terlepas dari rendahnya kualitas ekonomi masyarakat.
“Masyarakat tak berkesempatan mendapatkan wawasan dari lembaga pendidikan ataupun organisasi lainnya, yang dapat memengaruhi pola pikir dan pola tindak mereka terhadap hajatan demokrasi, apalagi dalam meningkatkan pemahaman regulasinya,” ujar Guslan.
Di sisi lain, menurutnya ada sikap realistis atau pragmatis masyarakat dalam momentum pemilu, yang mengakibatkan mereka acuh tak acuh terhadap pelanggaran pemilu.
“Akhirnya kesadaran politik pun, semakin lama semakin melemah,” ucap Guslan.
Untuk mengantisipasi itu, menurutnya partisipasi pemuda harus diarahkan dari memilih lembaga yang tepat untuk berproses dalam membangun kesadaran demokrasi pemuda ke depan.
“Misalnya menjadi relawan JPPR. Bukan relawan yang berorientasi pada profit yang kemudian sangat jauh dari Pendidikan Politik,” tandas Guslan. (Yudi)