BOALEMO, mediasulutgo.com — Sofyan Pulango, seorang pemuda aktif dan pemerhati kebijakan publik di Kabupaten Boalemo, melontarkan kritik tajam terhadap Pemerintah Daerah yang dinilai belum menunjukkan ketegasan dalam mengambil keputusan mengenai pemindahan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD) dari Bank Sulawesi Gorontalo (BSG) ke Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Menurut Sofyan, ketidaktegasan tersebut justru menciptakan ketidakpastian dan kebingungan di kalangan aparatur pemerintah maupun masyarakat luas. Ia menyoroti pernyataan-pernyataan resmi yang sebelumnya disampaikan oleh Bupati Boalemo, Rum Pagau, terkait rencana pemindahan RKUD.
“Jika memang tidak berniat mengambil keputusan untuk memindahkan RKUD, sebaiknya tidak membuat pernyataan resmi, apalagi melalui media yang bisa dimaknai publik sebagai janji yang belum pasti,” ujar Sofyan kepada sejumlah wartawan, Sabtu (5/7/2025).
Sofyan menegaskan bahwa sebagai kepala daerah, Rum Pagau seharusnya mampu menjaga konsistensi dan komitmen terhadap setiap pernyataan yang telah disampaikan ke publik. Ia menilai, sikap yang tidak konsisten dapat memicu kegelisahan di tengah masyarakat, terutama dalam konteks pengelolaan keuangan daerah.
Lebih lanjut, Sofyan mengungkapkan bahwa sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Boalemo sudah mulai melakukan proses administrasi dan pembukaan rekening di bank lain selain BSG. Bahkan, kata dia, sudah ada langkah-langkah awal yang mengarah pada pemindahan RKUD ke BRI.
“Informasi yang kami terima, telah terjadi penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemda Boalemo dengan pihak BRI. Namun sampai saat ini, belum ada keputusan resmi yang diumumkan kepada publik,” jelasnya.
Sofyan menambahkan, batas waktu yang sempat disebutkan dalam wacana pemindahan RKUD, yakni 30 Juni 2025, telah berlalu. Namun hingga kini, Pemerintah Daerah belum juga mengambil langkah konkret untuk merealisasikan rencana tersebut.
“Kami berharap agar Pemerintah Daerah segera mengambil keputusan yang jelas, agar tidak menimbulkan ketidakpastian dan kegelisahan di masyarakat,” pungkas Sofyan. (*)