Scroll keatas untuk lihat konten
GORONTALOHEADLINESKAB GORONTALO

Jadi Pemateri Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, Ini Yang Disampaikan Fory

×

Jadi Pemateri Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, Ini Yang Disampaikan Fory

Sebarkan artikel ini
Fory

LIMBOTO, mediasulutgo.com – Duta Baca Kabupaten Gorontalo, Fory Naway menjadi pemateri pada kegiatan kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat, Kamis (25/11/21).

Pada kesempatan itu, Fory mengatakan, pihaknya selalu bersinergi dengan berbagai mitra terkait, seperti Dinas perpustakaan dan Kearsipan, PKK, PAUD, dan Dharma Wanita serta kecamatan untuk menumbuh kembangkan kegiatan pembudayaan kegemaran membaca di Daerahnya.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Duta Baca memiliki peran strategis dalam mengkampanyekan Gerakan Gemar Membaca di seluruh kalangan masyarakat, mulai anak-anak hingga dewasa,” kata Fory.

Baca Juga: Fory: Guru Sejati Ialah Guru Yang Selalu Ikhlas

Ia menjelaskan, program Bunda Baca tentunya konsolidasi dengan bunda baca di Kecamatan, Desa dan Kelurahan. Dan itu harus dikukuhkan dan dinobatkan sebagai Bunda Baca karena sebagai mitra Pemerintah.

“Mitra untuk membangun anak-anak menjadi cerdas, sehat dan juga berkarakter. Sehingga kalau misalanya Bunda Baca satu komando dalam hal program menggerakan literasi secara bersama maka kualitas anak didik itu bisa dijamin dan membuka cakrawala berpikir, secara kritis maupun kompesional untuk bagaiamana menempatkan dirinya,” beber fory Naway.

Lanjutnya, ada juga program berupa agenda digital. “Seluruh Bunda Baca di semua sekertariat Kantor PKK dan Kantor Desa harus ada. Kemudian sinergitas antara Pemerintah Desa dan kecamatan untuk selalu melahirkan satu kampung literasi,” ujarnya.

“Kampung literasi dipertuntukan bukan saja anak -anak tapi juga untuk seluruh masyarakat termasuk lansia,”, lanjut Fory.

Sementara itu, Tokoh masyarakat dan pegiat literasi; Yusron Humonggio, mengakui Bunda Baca tidak hanya berperan untuk melakukan hal yang berkaitan dengan kegiatan membaca saja. Tetapi, Bunda Baca juga berperan mengajak masyarakat untuk lebih cerdas membaca, memaknai apa yang tersirat dari tersurat, serta menciptakan ide dan gagasan baru.

“Muara akhir dari pengelolaan perpustakaan berbasis inklusi sosial, dipahami para Bunda Baca dengan dibuktikan dari dihasilkannya produk barang dan jasa,” tutupnya. (if)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *