Scroll keatas untuk lihat konten
BOALEMOGORONTALOHEADLINESLEGISLATOR

Ini Yang Disampaikan Ketua DPRD Boalemo Dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Majelis Ekonomi

×

Ini Yang Disampaikan Ketua DPRD Boalemo Dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Majelis Ekonomi

Sebarkan artikel ini
KETUA DPRD BOALEMO

BOALEMO, Mediasulutgo.com — Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Boalemo, Karyawan Eka Putra Noho di dampingi Wakil Ketua Lahmuddin Hambali dan Wakil Ketua Muslimin Haruna, saat menyampaikan pidato politiknya dalam Rapat Koordinasi dan Evaluasi Majelis Ekonomi mengatakan, keberadaan majelis ekonomi begitu penting dalam meremuskan strategis untuk peningkatan iklim investasi yang ada di Boalemo

“Tadi saya mendengar dari Kaban Bappeda Sherman Moridu bahwa perekonomian di Boalemo hanya tumbuh 1,6 persen di bandingkan Kabupaten Pohuwato perekonomiannya tumbuh 6-7 persen, dan kenapa ini terjadi? Boalemo bertetangga dengan Kabupaten Pohuwato seharusnya pertumbuhan ekonomi lebih dari Pohuwato, sehingga keberadaan majelis ekonomi begitu penting dalam meremuskan strategis untuk peningkatan iklim investasi yang ada di Boalemo”. Ungkap Ketua DPRD Karyawan Eka Putra Noho di Kampung Wisata Pelangi Dusun Tambe Desa Pentadu Timur. Kamis (2/7/2020).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Menurut Eka, saatnya segala potensi dan usaha yang di miliki oleh Boalemo di tingkatkan, sebab telah begitu banyak anggaran yang di kucurkan oleh pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah Boalemo, tetapi yang terjadi daerah malah tidak berkembang justru iklim ekonominya masih jalan di tempat dan ini yang harus di pikirkan oleh semua pihak.

“Kebiasaan kita begitu ada dana desa dari pemerintah pusat yang miliyaran rupiah dan apa dampak dari anggaran tersebut, sehingga perlu merubah menset pemikiran kita dan hilangkan pemikiran bagaimana memperoleh keuntungan dari anggaran tersebut supaya bisa terlihat perkembangan ekonomi yang ada di setiap desa.”Ujarnya

Dan lebih ironis lagi kata Eka, begitu ada desa lainnya membuka tambatan perahu dan hampir semua desa ikutan juga, yang seharusnya di sesuaikan dengan kondisi desa masing-masing apa saja yang bisa di kembangkan.

“Jika di desa ada yang di kembangkan tentunya sesuai potensi desa itu sendiri namun jika anggaran minim, silahkan sampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan semua anggota setuju tetapi bagaimana meyakinkan kami.”tutupnya.(Boby)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *