Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESNASIONAL

Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

×

Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

Sebarkan artikel ini
Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan
Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

Di tengah kondisi masyarakat hari ini yang sedang menghadapi wabah maupun berbagai macam penyakit lainnya, hal yang paling dibutuhkan masyarakat adalah ketersediaan bahan makanan pokok untuk menunjang kebutuhan gizi. Jika masyarakat mengalami kekurangan gizi maka imunitas tubuh akan menurun dan hal itu akan menyebabkan masyarakat cepat terserang virus dan berbagai penyakit lainnya.Seorang penguasa wajib untuk memenuhi kebutuhan pokok untuk seluruh masyarakat.Terlebih pada situasi sekarang dimana kita sedang menghadapi berbagai macam wabah penyakit. Tetapi yang terjadi penguasa malah menaikkan harga pangan. Seperti peningkatan harga cabai merah, minyak goreng, telur ayam, gula pasir, tepung terigu, bawang putih, daging sapi, dsb. Ditambah lagi adanya praktek penimbunan barang (termasuk menimbun bahan kebutuhan pokok) yang menyebabkan kelangkaan kebutuhan pokok masyarakat. Bagaimana kebutuhan gizi masyarakat bisa tercukupi dengan baik sedang masyarakatnya kesusahan untuk membeli bahan makanan pokok dikarenakan harga bahan makanan pokok yang melambung tinggi dan sulit untuk didapatkan.Kondisi ini tentu sangat memprihatinkan.

Urusan umat terlebih terkait masalah Kesehatan yang hari ini terus mengancam masyarakat, tidak bisa hanya ditangani dengan skema kerja individualistis. Semestinya ini juga menjadi tanggung jawab penguasa yang secara normatif mengakomodasi berbagai aspek demi menjaga kesehatan warganya. Termasuk hal-hal selain kesehatan terkait penunjang kesehatan, seperti ekonomi, pendidikan, ketahanan pangan, serta politik.Penguasa bukan hanya memimpin masyarakat saja. Tetapi penguasa adalah yang memiliki peran mengatur seluruh urusan umat. Penguasa seharusnnya bisa membuat masyarakatnnya sejahtera, bahagia, aman, dan tentram.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Kita sebagai masyarakat tentunya menginginkan penguasa yang bukan hanya mengurusi kepentinggannya saja tetapi kita membutuhkan penguasa yang benar-benar peduli terhadap kondisi masyarakatnnya.Hal itu hanya ada dalam institusi negara yang memiliki kepekaan terhadap nasib rakyat dan amanah dalam kepemimpinan. Sangat urgen kepemimpinan ideologis bagi suatu negara yang segala sesuatunya berjalan sesuai fitrah penciptaan dari Allah swt.

Soal kepemimpinan Rasulullah saw bersabda, “Imam (khalifah) adalah pengurus dan ia bertanggung jawab terhadap rakyat diurusnya.” (HR Muslim dan Ahmad). Rasulullah saw. Juga pernah bersabda, “Ya Allah, siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku kemudian ia menyusahkan mereka, maka susahkanlah ia; dan siapa yang mengemban tugas mengurusi umatku dan memudahkan mereka, maka mudahkanlah ia.” (HR Muslim dan Ahmad)

Hadis ini yang menyadarkan Umar Bin khattabketikamendudukitampukkekuasan sebagai khalifah di masanya. Waktu itu di kota Madinah terjadi kondisi darurat dimana di Madinah di landa paceklik. Khalifah Umar Khattab langsung segera mengeluarkan kebijakan untuk menanggulangi krisis tersebut secara cepat dan tepat sasaran. Pada waktu itu terjadi musim paceklik selama 9 bulan dan dalam kurun waktu tersebut masyarakat Madinah mengalami kelaparan. Khalifah Umar Bin Khattab tidak berpangku tangan atau hanya sekedar memerintah. Beliau sendiri yang langsung turun tangan.Beliau langsung memerintahkan mendirikan posko untuk pengungsi,serta memastikan setiap petugas melakukan pekerjaannya dengan benar. Khalifah Umar juga memberi makanan kepada orang-orang Badui Dar ad-Daqiq,sebuah Lembaga  perekonomian yang berada pada masa pemerintahan umar.Lembaga ini bertugas membagi tepung,mentega, kurma dan anggur kepada orang-orang yang datang ke Madinah.Dar ad-Daqiq diperbesar agar bisa membagi makanan kepada puluhan ribu orang yang datang ke Madinah selama Sembilan bulan,sebelum hujan tiba dan memberi penghidupan.Sehingga  nyawa masyarakat bisa terselamatkan.

Sebagai seorang muslim, ketika membaca kisah Khalifah Umar bin Khatab dalam menangani wabah jangan dianggap sekedar romantisme sejarah. Akan tetapi yang harus tersirat dibenak adalah itulah kepemimpinan yang harus diteladani. Kepemimpinan yang memahami hakikat pangan, kesehatan dan keberlangsungan hidup peradaban manusia yang didorong oleh ruh Islam ketika memimpin dan menyadari Islam pasti dapat membawa kemaslahatan jika diamalkan karena Islam datang dari Allah swt.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *