Scroll keatas untuk lihat konten
HEADLINESNASIONAL

Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

×

Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

Sebarkan artikel ini
Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan
Hepatitis Akut Mengancam, Dilema Jaminan Pangan

Pemerintah mengimbau warga Indonesia waspada terhadap penyakit hepatitis misterius yang menyerang anak-anak. Imbauan pemerintah ini diumumkan setelah tiga pasien anak yang dirawat di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta meninggal dunia dalam waktu yang berbeda dengan rentang dua pekan terakhir hingga 30 April 2022(CNBC,8/5/2022). Tidak ketinggalan provinsi Gorontalo, Nelson Pomalingo sebagai Bupati Gorontalo memerintahkan seluruh jajaran kesehatan di Kabupaten Gorontalountuk mewaspadai hepatitis akut. “Setiap puskesmas mulai waspada sebagai bentuk pencegahan dini,” kata Bupati dalam pertemuan secara daring pada apel siaga dengan para Tim Pendamping Keluarga (TPK) Bergerak, di ruang Madani Kantor Bupati, Kamis (12/5/2022).

Kasus hepatitis terus bertambah dan terus tersebar. Pemerintah seharusnnya punya andil besar dalam mengatasi penyebaran penyakit ini.Pemerintah tidak bisa menganggap remeh penyakit misterius ini, sebab jika tidak ditangani dengan serius maka akan membuat banyak nyawa anak-anak tidak tertolong.Seharusnya dari awal penyakit ini pertama kali mucul dibeberapa negara lain, pemerintah sudah melakukan tingkat kewaspadaan yang tinggi agar tidak menyebar di negara kita.Tapi pada kenyataanya tidak ada upaya seperti itu.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Hepatitis akut adalah kondisi peradangan pada lever. Kondisi ini paling umum disebabkan oleh infeksi virus. Hepatitis setidaknya bisa dicegah dari dua aspek, yakni kualitas makanan atau bahan pangan dan imunitas terhadap virus penyebabnya. Selain vaksinasi, dua aspek tersebut semestinya diupayakan dan dipenuhi oleh penguasa pengambil kebijakan. Pun perkara imunitas tubuh yang salah satu faktor penurunnya adalah stres. Bagaimana tubuh hendak menjadi imun ketika realitas hidup sekarang begitu sekuler yang jauh sekali dari pengaturan agama atau syariat yang  menerjang batas ideal kehidupan seorang muslim. Sehingga menjadikan masyarakat  stress dalam menghadapi buruknnya kondisi pada hari ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *