Scroll keatas untuk lihat konten
BOLMONG RAYABOLMUTHEADLINESPOLITIKSULUT

Hari Kesaktian Pancasila, Begini Makna Menurut Ketua MPC Pemuda Pancasila Bolmut

×

Hari Kesaktian Pancasila, Begini Makna Menurut Ketua MPC Pemuda Pancasila Bolmut

Sebarkan artikel ini

MEDIASULUTGO.COM, BOLMUT – Peringatan hari kesaktian Pancasila pada 1 Oktober tahun ini terus digaungkan oleh penerus bangsa di negeri ini, bahkan dimaknai oleh setiap kalangan dengan sudut pandang tersendiri.

Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila (PP) Kabupaten Bolmut Dr Arter Datunsolang menyampaikan hari Kesaktian Pancasila juga merupakan hari dimana Pancasila dianggap sebagai dasar negara sampai kapanpun tidak tergantikan.

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

“Hal ini dikarenakan pada tahun terjadinya Gerakan 30 September, ada beberapa pihak yang ingin merusak paham mengenai pancasila. Namun hal ini berhasil digagalkan dan pemerintah kemudian menetapkan tanggal 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati setiap tahun, “kata Arter pada media ini, Kamis (1/10/2020).

Menurutnya, Pancasila yang sakti adalah Pancasila yang nilai- nilainya yang terkandung masih didalami dan dihayati semua anak-anak bangsa dari hulu hingga hilir.

Lanjut Arter, bahwa memperingati hari kesaktian Pancasila Tahun 2020 tentunya harus mengembalikan sifat asli Pancasila yang mampu menjadi pelindung semua anak-anak bangsa dalam beragam perbedaan.

“Pancasila harus menjadi inspirasi dalam berdemokrasi dan melaksanakan karya-karya kemanusiaan di tengah modernisasi peradaban. Membudayakan Pancasila hendaknya menjadi penghayatan yang membumi bagi generasi saat ini, “jelasnya.

Arter juga menegaskan bahwa “Pancasila, UUD 45 dan NKRI final, hari kesakitan pancasila dan gerakan G/30/S/PKI adalah bukti bahwa betapa beringasnya ideologi ini, sehingga tidak mendapat ruang sekecil apapun di negara ini,” Tandanya.

Menurutnya, “Sepanjang sejarah Indonesia telah mengalami 3 kali masa kelam yang disebabkan oleh penghianatan PKI, 1929, 1948 dan 1965, ketiga nomentum itu telah merampas banyak nyawa para kiayi, ulama dan TNI,” Pungkasnya. (Dolvin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *