Scroll keatas untuk lihat konten
KAB GORONTALOGORONTALOHEADLINES

Fory Naway Didaulat Jadi Narasumber Desa Ramah Perempuan Peduli Anak

×

Fory Naway Didaulat Jadi Narasumber Desa Ramah Perempuan Peduli Anak

Sebarkan artikel ini

LIMBOTO, mediasulutgo.com – Ketua TP PKK Kabupaten Gorontalo, Prof. Fory Naway didaulat sebagai nara sumber di workshop kegiatan Desa ramah perempuan peduli anak.

Kegiatan yang digelar di hotel PowerPoint Manado, Rabu (7/9/2022) tersebut Fory Naway memaparkan materi dengan tema pemberdayaan perempuan Kepala Rumah tangga (RT).

Advertisement
Scroll kebawah untuk lihat konten

Awali paparannya, ketua PGRI Kabupaten Gorontalo ini menyebut, Perempuan Kepala Rumah Tangga, merupakan realitas yang tidak bisa dihindari baik di negara modern maupun negara miskin berkembang.

Di negara maju, perempuan kepala rumah tangga rata-rata adalah perempuan mandiri terutama dari segi ekonomi atau para perempuan karier yang notabene berpendidikan tinggi.

Sebaliknya di negara miskin, perempuan kepala rumahtangga, justeru mereka yang berpendidikan rendah dengan status ekonomi yang rendah pula.

“25% Keluarga di Indonesia Dipimpin Perempuan. Menurut data yang dihimpun Yayasan PEKKA hampir 25% keluarga di Indonesia, perempuan menjadi pemimpin dengan beberapa variasi formasi keluarga.”terang Fory Naway.

Ia pun mengatakan, Faktor Penyebab Perempuan menjadi Kepala Keluarga diantaranya, Suami tidak jadi pencari nafkah utama karena difabel. Mayoritas perempuan menjadi kepala rumah tangga karena suaminya meninggal.

Guru besar di UNG itu menegaskan, Fakta tentang Perempuan Kepala Keluarga. Sebagian dari perempuan yang menjadi kepala rumah tangga tersebut hidup di bawah garis kemiskinan.

Sebanyak 26,19 persen berpendidikan sampai Sekolah Dasar (SD), 10,69 persen berpendidikan sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan 20,55 persen hingga Sekolah Menegah Atas (SMA) ke atas.

Kemudian, Keluarga yang dikepalai perempuan merupakan keluarga yang paling rentan terhadap masalah ekonomi.

Perempuan kepala keluarga umumnya bekerja di sektor informal seperti pedagang, buruh, petani, atau buruh tani dan berpendapatan di bawah Rp1 juta per bulan

Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga bisa memotivasi kreativitas dan potensi bagi perempuan kepala keluarga dalam mengembangkan usaha. Menumbuhkembangkan kemandirian dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga serta mengontrol kehidupan mereka dan mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai dengan keinginan mereka.

Bunda PAUD Kabupaten Gorontalo itu juga menyebutkan, langkah-langkah Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga dapat membangun kesadaran menerima situasi dengan penuh rasa hormat. Menumbuhkan kesadaran akan potensi dengan memberikan keterampilan, pengetahuan, dan mendekatkannya dengan akses sumber daya, baik sumber daya manusia, materiel, finansial, maupun marketing.Membangun solidaritas kelompok.

Tujuannya membuat mereka saling belajar, saling menguatkan, dan saling mendukung. Serta Membuat jejaring. Para perempuan kepala keluarga perlu dibuatkan jejaring untuk memperluas wawasan, pengetahuan, dan tentu saja akses pada sumber daya

“Perempuan kepala keluarga adalah women headed (Keluarga yang dikepalai oleh perempuan) atau women headed (yang dijaga oleh perempuan), yaitu perempuan yang memikul tanggung jawab tunggal menghidupi keluarganya.” Tandasnya.

Untuk diketahui, kegiatan itu di hadiri oleh para camat 19, ketua-ketuab TP PKK Kecamatan Se Kabupaten Gorontalo dan kades serta lurah bersama ketua TP PKK kelurahan/desa juga 21 kepala puskes se Kabupaten Gorontalo. Sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Kabupaten Gorontalo juga tampak hadir. Kegiatan itu dibuka langsung bupati Gorontalo dan didampingi para asisten.(if)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *